<

Sahlawi Sesalkan Kasus BKD Bondowoso, Hingga Terbit Rekom Dari KASN

BONDOWOSO, IndonesiaPos – Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bondowoso sangat menyesalkan kasus BKD (Badan Kepegawaian Daerah) yang saat ini menjadi BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) produknya telah menjadi rekomendasi Komisi Aparatur Sipil (KASN).

P3 Bondowoso tak menyangka, jika akan terjadi pelaksanaan mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Kabupaten) Bondowoso pada bulan November dan Desember Tahun 2021 hanya menyisakan persoalan.

Akibat persoalan itu, KH Salwa Arifin Bupati Bondowoso diberi waktu 14 hari oleh  KASN untuk meninjau kembali terhadap hasil promosi dan mutasi jabatan tersebut, dan menindaklanjuti surat rekomendasi yang sudah dilayangkan.

“Kami harap kasus itu menjadi pembelajaran untuk semunya. Bagaimana para OPD, para pembantu bupati di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso itu dapat bekerja secara profesional,” kata Sekretaris DPC PPP Bondowoso, Barri Sahlawi Zain, pada media, Rabu (6/4/2022).

Menurut salah seorang alumni perguruan tinggi di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini, menyatakan, seharusnya mutasi dan promosi jabatan itu dikerjakan secara profesional, dan mengikuti aturan dan regulasi yang ada, serta jangan sampai dilanggar.

“Kan sudah ada Tupoksinya (tugas pokok dan fungsinya). Sudah ada TPK (Tim Penilai Kinerja) atau Baperjakat. ya itu harus profesional. Ikutilah yang menjadi regulasi. Jangan dilanggar. Kasus itu menjadi atensi Komisi IV dan Komisi I,” kata Sahlawi.

Sahlawi menuturkan, bagaimana kemudian ceritanya guru fungsional tiba-tiba dalam waktu bersamaan dipindah ke struktural dan sekaligus dipromosikan.

“Seharusnya kan gak seperti itu. Cabut dulu fungsionalnya. Distrukturalkan dulu, setelah itu baru kemudian dipromosikan,” imbuhnya.

Ketua Fraksi PPP DPRD Bondowoso ini, menilai, kasus tersebut merupakan bagian kerja-kerja yang perlu dievaluasi. Jangan sampai ke depan itu terjadi lagi. Apalagi di Bondowoso nyata-nyata kekurangan guru sebanyak 30 persen.

“Ini kami kira substansi pintu masuk persoalan surat rekomendasi KASN tersebut yang ke delapan OPD terkait perlu dievaluasi,”imbuhnya.

Lebih lanjut, Sahlawi menyampaikan, kepemimpinan KH Salwa Arifin saat ini memberi peluang yang cukup luas bagi seluruh OPD untuk meningkatkan kinerja dan menumbuh kembangkan kreativitas dan inovasi-inovasi.

Sahlawi berharap, pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati (Salwa Arifin- Irwan Bachtiar Rahmat) dapat memberi pelayanan dan pembangunan yang lebih baik bagi masyarakat, sesuai visi-misi yang sudah dikukuhkan lewat RPJMD.

“Pada umumnya kami selaku Fraksi PPP dan juga partai yang mengusung pemerintahan ini, sangat menyayangkan sekali dengan kasus tersebut, sekaligus bagaimana ke depan seluruh OPD, pembantu bupati itu harus bekerja secara profesional,” tutup Sahlawi.

6 ASN Yang Dilantik Diduga Melanggar Aturan :

Yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat Bondowoso, ada 6 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dianggap menyalahi aturan terkait pelaksanaan mutasi dan promosi jabatan pada bulan November dan Desember Tahun 2021 oleh KASN :

Pelantikan Indra  Kusuma  Atmaja, dalam  jabatan  Sekretaris Kecamatan Pujer tidak  memedomani ketentuan Pasal  190  Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. PNS yang bersangkutan belum memenuhi ketentuan persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan administrator,  yaitu memiliki pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat  3  (tiga) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pengawas sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki.

Pelantikan terhadap Andy  Suprapto, Sukandar,  dan Mukid, dalam  jabatan struktural  yang  mana  sebelumnya sebagai pejabat fungsional Guru, tidak memedomani Pasal 61 ayat (2) Peraturan Pemerintah  Nomor  19  Tahun  2017  tentang  Perubahan  atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, dalam hal: Penempatan pada  jabatan  pimpinan  tinggi,  administrator,  pengawas,  atau  jabatan fungsional  lainnya  yang  membidangi  Pendidikan  sebagaimana  dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan setelah: (a). Guru  yang  bersangkutan  bertugas  sebagai  Guru  paling  singkat  8 (delapan) tahun. (b). Kebutuhan Guru telah terpenuhi.

Mutasi atasnama Probo Nugroho, ke jabatan Sekretaris pada Kecamatan Sukosari tidak memedomani Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Probo Nugroho, sebelum dimutasi dalam jabatan saat ini, baru melaksanakan tugas selama 1 tahun 7 bulan.

Mutasi sebagaimana ketentuan dilakukan paling singkat dua tahun dan paling lama lima  tahun. Seharusnya mutasinya mempertimbangkan  kedua  hal  tersebut,  maka pelaksanaan mutasi Probo Nugroho, S.H., tidak memedomani Pasal 190 ayat  (3)  dan  (4) Peraturan Pemerintah Nomor  11  Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil yaitu: (3)  Mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5 (lima)tahun. (4) Mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan Jabatan, klasifikasi Jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi.

Pelaksanaan mutasi saudara Mohammad Hasan Suryadi, ke dalam jabatan Kepala  Bidang  Komunikasi  pada Dinas Komunikasi dan Informatika tidak memedomani Ketentuan Pasal 190 ayat (3) dan (4) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil dalam yaitu: (3) Mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling singkat 2(dua) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun.

Selanjutnya ayat (4) mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan Jabatan, klasifikasi Jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi. (*)

BERITA TERKINI