BANYUWANGI, IndonesiaPos – Seminggu menjelang hari raya Idul Fitri, Sonny T. Danaparamita anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Jawa Timur III bersilaturahmi dengan para konstituennya yang berada di wilayah Banyuwangi Selatan.
Bertempat di rumah bapak Warno, salah satu tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Pesanggaran, Sonny dengan perawakannya yang sederhana, hanya menggunakan kemeja dan sarung, tampak asyik berdialog dengan para perwakilan dari masyarakat pinggir hutan, nelayan, dan para petani yang ada di wilayah Banyuwangi Selatan.
“Saya lebih suka ngobrol santai sambil ngopi seperti ini jika ingin mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan cara seperti ini saya rasa kita lebih enjoy untuk saling berdiskusi. Kebiasaan itu memang sudah saya terapkan dari dulu, bahkan ketika turun ke Dapil dalam semalam, saya bisa dua atau tiga tempat bertemu dan menjaring aspirasi,” ungkap Sonny mengawali pertemuan.
Kedatangan Sonny itu pun disambut antusias oleh para perwakilan warga. Sonny banyak mendapatkan informasi dan masukan dari para warga Pesanggaran, khususnya dari masyarakat yang berada di kawasan pinggir hutan.
Menurut Monce, salah satunya perwakilan masyarakat pinggir hutan, yang menyampaikan kepada Sonny rasa terima kasihnya atas adanya program Perhutanan Sosial yang dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Namun demikian, perwakilan masyarakat dari Pesanggaran ini juga memberikan catatan bahwa meskipun program perhutanan sosial ini baik, akan tetapi masih perlu perbaikan-perbaikan agar kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan dapat segera diwujudkan.
“Menurut saya, program perhutanan sosial ini sudah bagus. Cuma menurut kami masih ada beberapa kendala di lapangan yang perlu dicarikan solusinya. Termasuk terkait dengan pola komunikasi kami dengan pihak Perhutani,” tutur Monce.
Sementara itu, Eko Widodo yang juga merupakan perwakilan masyarakat pinggir hutan dari desa Siliragung, mengatakan bahwa untuk saat ini komunikasi antara petani hutan dan Perhutani telah berjalan relatif baik. Justru Eko mengatakan jika saat ini yang menjadi sedikit persoalan kelompok tani di desa Siliragung dalam hal mendirikan koperasi.
“Kami saat ini masih bingung dengan rencana kami untuk mendirikan koperasi. Kami berharap Pak Sonny dapat membantu mengingatkan Bupati agar jemput bola terkait dengan pendirian koperasi ataupun usaha rakyat sebagaimana dijanjikan Pak Anas saat acara dialog dengan Pak Teten Masduki yang digagas oleh Pak Sonny di kampus Untag Banyuwangi dulu,” ujar Eko Widodo.
Selepas dua masyarakat dari perwakilan kelompok tani hutan menyampaikan aspirasinya, kini giliran perwakilan masyarakat nelayan yang menyampaikan beberapa persolan yang saat ini dihadapi nelayan, seperti yang disampaikan oleh anggota BPD Sumber Agung yang juga berprofesi sebagai nelayan yang bernama Budi Las.
Menurutnya, rusaknya stasiun pengisian bahan bakar di wilayah Pancer telah mengakibatkan para nelayan kesulitan bahan bakar, dan terpaksa banyak nelayan yang tidak bisa melaut sebab tidak memiliki bahan bakar.
“Kami membeli bahan bakar dengan jerigen di SPBU umum dilarang. Masa kami harus bawa perahunya ke SPBU tersebut agar bisa dilayani,” protes Pak Budi Las.
Sementara permasalahan yang menyangkut tentang pertanian disampaikan oleh seorang tokoh petani senior bernama Mbah Wagirin. Menurutnya, harga obat-obatan yang cukup mahal membuat petani kesulitan. Biaya pengolahan menjadi mahal dan kami pun menjadi kesulitan untuk menjualnya. Untuk itu, pria yang meskipun sudah cukup tua namun terlihat masih sehat ini meminta agar pemerintah dapat memberikan subsidi terhadap obat-obatan yang dibutuhkan oleh para petani.
Sonny selaku wakil rakyat merasa senang atas semua aspirasi yang telah disampaikan masyarakat secara lugas dan jujur. Sonny pun telah menginventarisir segala masukan dari para masyarakat tersebut.
Terhadap keluhan yang disampaikan masyarakat petani hutan, Sonny berjanji akan memfasilitasi pertemuan agar terjadi dialog bersama untuk menemukan masalah sekaligus mencarikan solusinya. Sedangkan yang terkait dengan pendirian koperasi, Sonny akan segera menghubungi Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Banyuwangi agar dapat mendampingi para petani.
“Saya beberapa waktu lalu memang berencana untuk mengundang para administratur KPH Perhutani untuk bertemu dengan njenengan semua. Tapi karena saat itu masih pandemi, maka rencana itu belum terlaksana. Sedangkan yang terkait dengan pendirian koperasi, saya kira dinas koperasi dan UMKM akan sangat bersedia membantunya. Ini berdasar pengalaman saya menyampaikan aspirasi dari para pelaku usaha mikro yang saat ini beberapa sudah memiliki koperasi,” terang Sonny.
Sementara yang menyangkut tentang kebutuhan bahan bakar dari para nelayan, Sonny berjanji akan menyampaikan persoalan ini kepada institusi terkait. Sonny pun mengamini jika bahan bakar adalah hal yang urgent untuk kebutuhan melaut para nelayan, oleh sebab itu Sonny akan berupaya agar secepatnya ada perbaikan pada stasiun pengisian bahan bakar yang katanya rusak itu.
Di akhir pertemuan, Sonny berharap agar forum-forum seperti ini dapat terus dilakukan. Tidak hanya dengan dirinya saja, namun juga dengan pemangku kepentingan lainnya agar semua permasalahan yang ada dapat tertangani dengan baik.
“Saya sangat berterimakasih kepada seluruh perwakilan masyarakat yang telah antusias menyampaikan berbagai aspirasi dan masukannya dalam forum ini. Besar harapan saya agenda pertemuan langsung seperti ini dapat sering dilakukan, tidak hanya dengan saya namun seluruh pemangku kepentingan lain, jika itu terlaksana saya yakin persoalan di masyarakat akan lekas tertangani,” pungkasnya.