<

Sikapi Kasus Paket Pokir, Asosiasi Gapensi Inginkan Segera Percepat Kegiatan

JEMBER, IndonesiaPos – Asosiasi Gabungan Pelaksana Nasional Seluruh Indonesia (Gapensi) Jember mengharap adanya percepatan pelaksanaan kegiatan Proyek di Jember. Terlepas apakah paket pokir atau bukan.

Ketua Gapensi Jember, Dwi Arya Nugraha Oktavianto (Fian) saat dihubungi media mengungkapkan, persoalan Pokir adalah persoalan yang ada di legislatif. Yang menjadi persoalan adalah kapan realisasi pekerjaan paket di sejumlah OPD akan segera berjalan.

” Sudah hampir 6 bulan anggota kami terutama yang kelas menengah kebawah tidak bekerja. Kasihan mereka,”terangnya.

Ia tidak mempermasalahkan bagaimana cara mereka secara pribadi mendapatkan paket pekerjaan tersebut , apakah membeli atau tidak namun yang jelas dengan belum adanya kegiatan sampai sekarang akan berdampak pada serapan APBD Jember . ” Intinya teman-teman ingin segera bekerja. Apalagi kondisi perekonomian sekarang sangat sulit pasca covid 19. Harus ada paket pekerjaan yang segera di launching,”terangnya.

 

Untuk masalah ijin Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) perusahaan yang mati bulan Juli 2022 ini, Fian mengaku memang banyak perusahaan Jember yang ijin LSBU mati bulan ini. Sedangkan untuk pengurusannya agak sulit, melalui verifikasi yang lengkap sehingga tidak semua perusahaan bisa memenuhi persyaratan verifikasi tersebut.

Namun yang jelas Ungkap Fian, dalam pelaksanaan pekerjaan paket mendatang dirinya meminta kepada pihak dinas untuk lebih selektif terutama bagi LSBU nya yang mati . ” Kalau mati ya jangan disuruh mengerjakan dong, kasihan perusahaan yang LSBU nya hidup kalau tidak dapat pekerjaan.toh mereka harus membayar pajak tiap tahunnya,”sambungnya.

Sebelumnya, sejumlah rekanan juga mengeluh dengan belum adanya paket pekerjaan di dinas, pasalnya mereka menunggu lama mulai bulan Februari hingga kini belum ada kejelasan. Terutama rekanan yang diindikasikan sudah “membeli” paket kepada pihak-pihak tertentu, namun kenyataannya hingga kini belum juga dapat paket .

Hal ini yang menjadi polemik sebab meski telah “membeli” paket namun hingga kini belum juga bekerja.(Kik)m

BERITA TERKINI