BONDOWOSO, IndonesiaPos – Tingginya kasus pernikahan dini di Bondowoso, juga adanya kekerasan seksual yang terjadi di Jombang dan beberapa tempat serta adanya kasus kehamilan remaja, membuat Power To Youth, Rutgers dan Tanoker Jember menggandeng Fatayat NU Bondowoso melakukan pelatihan kepada para pendamping bertajuk ‘Integrasi Pencegahan Perkawinan Anak, Kekerasan Seksual dan Kehamilan Remaja dengan Pengembangan Pondok Konseling Kabupaten Bondowoso’ di Aula Hotel Dreamsland Bondowoso, Senin (25/7).
Hadir sebagai pembicara Kepala Dinas Sosial P3KB Anisatul Hamidah, serta dari Power To Youth Tanoker Nurhadi dan Fatayat NU Ning Din.
Nurhadi mengatakan, ia menggandeng Fatayat NU agar para peserta bisa melakukan pendampingan terkait korban pernikahan dini, kekerasan seksual dan kehamilan remaja di Bondowoso dan Jember.
“Kita fokus ke tiga isu ini, pencegahan perkawinan anak, pencegahan kekerasan seksual dan pencegahan kehamilan remaja,” katanya.
Untuk Bondowoso ada dua kecamatan dan empat desa yang akan dilakukan pendampingan. Yakni Kecamatan Maesan di dua desa, Sumbersari dan Suco Lor. Untuk kecamatan Wringin ada dua desa, Gubrih dan Ampelan.
Juga, di Jember ada dua kecamatan dan empat desa, yakni Silo (desa Arjomulyo dan desa Karanggarjo).
Para pendamping itu nantinya melakukan pendampingan terhadap para korban dari ketiga isu tadi, pernikahan dini, kekerasan seksual dan pernikahan dini.
Ketua Fatayat NU Bondowoso Nurdiana atau Ning Din mengatakan pihaknya ditunjuk oleh Tanoker Power To Youth untuk melakukan pelatihan terhadap tiga isu, pencegahan pernikahan dini, pencegahan kekerasan seksual dan pencegahan kehamilan remaja.
“Kami juga mengajak forum anak di desa desa untuk ikut kegiatan ini. Nantinya forum anak bisa menduplikasi kegiatan yang sudah dilakukan fatayat untuk melakukan pendampingan terkait korban kekerasan seksual dan pernikahan dini serta kehamilan remaja,”ujarnya.
Kepala Dinas Sosial P3KB (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana) Anisatul Hamidah sebagai pembicara mengatakan agar kaum adam memuliakan kaum perempuan agar hidup nya mulia.
Selain itu, Anisatul Hamidah mengajak kaum pria untuk saling membantu pekerjaan istrinya agar tercipta harmoni.
“Misalkan membantu memasak dan mencuci,”katanya. Karena kaum pria dan perempuan saling membutuhkan. (eko)