<

Pansus Pupuk DPRD Bondowoso Segera Ungkap Permainan Pupuk Bersubsidi

BONDOWOSO, IndonesiaPos – Hingga saat ini petani masih kebingungan cari pupuk bersubsidi. Meskipun disejumlah kios ada pupuk. Namun, pemilik kios mengaku jika pupuknya sudah ada yang punya.

Kini muncul lagi mudus baru dari kios, seperti yang dialami Komaruddin warga desa Jebung Lor Kecamatan Tlogosari, Ia mengaku sudah beberapa hari mencari pupuk. Akhirnya, hari ini, Sabtu, (10/9/2022) bisa bernafas lega, karena bisa membeli pupuk di Desa Mengok Kecamatan Pujer, namun harganya mencapai Rp.520 ribu perkwintal.

“Karena saya butuh pupuk, dan pertanian saya sudah waktunya dipupuk, maka dengan sangat terpaksa dan berat hati saya harus membeli pupuk itu,”ujar Komaruddin.

Ketika ditanya, kenapa tidak beli pupuk di kios terdekat? Ia mengaku jika pupuk di kios dekat rumahnya sudah ada yang punya, padahal ia mlihat pupuk di kios itu sangat banyak.

“Yang saya lihat, kalau orang luar yang beli pupuk di kios itu selalu ada, tapi harga sama seperti yang saya beli di kios desa tetangga sebesar Rp.520 ribu perkwintal. Jadi intinya, masing-masing kios tidak menjual pupuk ke warga setempat, hanya khusus orang luar saja,”tegasnya.

BACA JUGA : Gawat….!!! DPRD Bentuk Pansus, Tanggapi Pernyataan Sekda Pupuk Bersubsidi Tak Ada Masalah

Menurutnya, ini mudus baru, karena kalau pupuk itu dijual ke warga desa yang dekat kios, harganya harus sesuai dengan HET, tapi jika dijual ke orang luar desa, harganya selangit.

“Saya berharap, Pemerintah Kabupaten Bondowoso turun tangan untuk menindak kios nakal, karena jika ini tetap dibiarkan seluruh petani akan bangkrut,”keluhnya.

Sementara itu, Ketua Pansus Pupuk DPRD Bondowoso, Andik Hermanto, mengemukakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil seluruh pemilik Kios dan distributor pupuk untuk menjelaskan kelangkaan pupuk di Bondowoso. sebab, sejak tahun 2000 hingga sekarang selalu terjadi keributan pupuk langka.

“Mudah-mudahan upaya yang akan kami lakukan ini dapat menemukan penyebabnya, apa yang sebenarnya terjadi. Apakah memang pupuk itu langka atau sengaja dimainkan oleh Distributor dan Kios,”tegasnya.

Andi juga mengungkapkan, ditribusi pupuk ke Bondowoso pada tahun 2021, sebanyak 25 ribu ton. Namun, yang terserap hanya 19 ribu ton. “Artinya, ada kelebihan pupuk sebanya 6 ribu ton. Lalu kemana pupuk sebanyak itu,”ungkapnya.

Mestinya petani tidak kebingungan untuk mendapatkan pupuk itu, karena sebetulnya pupuk itu berlimpah. “Tapi anehnya pupuk langka. Kasihan petani, harus kebingungan cari pupuk setiap saat,”imbuhnya.

 

BERITA TERKINI