BONDOWOSO, IndonesiaPos – Sebanyak 60 pengusaha tape di Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso mendapatkan bantuan sarana dan prasarana produksi dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) kabupaten Bondowoso.
Bantuan tersebut berupa bangunan gudang produksi, kompor, alat penapis, kipas angin, timba dan penggiling ragi. Bantuan itu di berikan dari kementerian perindustrian dalam rangka untuk meningkatkan produksi pasca pandemi Covid-19.
Kadis Koperindag Bondowoso Sigit Purnomo, mengatakan, bantuan sarana dan prasarana produksi itu untuk membangkitkan ekonomi masyarakat pasca pandemi.
“Bantuan gudang dan alat produksi ini sebagai alat stimulan dalam rangka pemulihan ekonomi, mudah-mudahan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dapat meningkatkan produksinya,”kata Sigit Purnomo, didampingi Kasi IKM Decky.
Sigit juga berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga hasil produksinya bisa berkembang. Sigit juga meminta pada para pelaku IKM agar tidak menjual alat bantuan yang telah diberikan.
“Kita berharap, Desa Wringin ini menjadi sentra industri tape yang berkwalitas, dan nantinya kita dapat mempertahankan Bondowoso sebagai ikon kota tape,”ujarnya.
Dijelaskan, bantuan ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2020, pada saat pandemi Covid-19. Saat ini sebagai tindak lanjut dari bantuan sebelumnya yang diberikan kepada pelaku IKM secara bertahap.
“Oleh karena itu, bantuan ini pula dapat meningkatkan kualitas dan produksi tape, sehingga berdampak kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari usaha tape,”harapnya.
Selain itu, pelaku IKM dapat mengurangi pengangguran, dan dapat menciptakan lapangan pekrjaan bagi masyarakat setempat.
Salah seorang pengusaha Tape 98, Umar mengaku bersyukur karena telah mendapat bantuan bangunan gudang sebagai tempat memproduksi tape.
Bahkan, saat ia sudah stand di luar Bondowoso, dan bisa menjual tape di Besuki dan Probolinggo. “Alhamdulillah, berkat bantuan dari Pemerintah, usaha saya bisa berkembang pasca pandemi Covid-19,”ujarnya.
Umar mengungkapkan, para pengusaha tape di Wringin ini, lebih banyak menjual hasil produksinya di luar kota, seperti Probinggo, Pasuruan dan Surabaya.
Hanya kita masih belum punya mirek yang paten, katanya dalam “waktu dekat akan fasilitasi oleh Diskoperindag Bondowoso,”imbuhnya