<

Kembangkan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sumenep Programkan Wirausaha Santri

SUMENEP, IndonesiaPos – Dalam rangka merealisasikan program Wirausaha Santri 2022, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) melakukan langkah jitu dengan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para santri dan pemuda, tang dilaksanakan dibeberapa Pondok Pesantren di Kabupaten ujung timur pulau Madura

Program Wirausaha Santri tahun 2022 ini beberapa waktu lalu telah di launching oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi, SH. MH, di PP Al In’am Kecamatan Gapura, dan saat ini menggelar pelatihan yang diikuti oleh 100 santri, yang meliputi pelatihan membatik, Pembuatan Belankon dan menjahit.

Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan menyampaikan, pelaksanaan pelatihan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan para santri sehingga bisa menjadi salah satu modal bagi mereka saat mencari atau membuka peluang usaha ketika sudah kembali ke kampung halamannya.

Tahun 2022 Pemkab Sumenep Terima DBHCHT Sebesar Rp36 Miliar

“Pelatihan yang ditargetkan selesai pada bulan Oktober ini, mampu memberikan dorongan bagi para santri untuk mengembangkan lagi, buka hanya cukup ikut pelatihan tapi tidak di kembangkan,”ujar Iksan.

Iksan juga menjelaskan bahwa Pemkab Sumenep selain memberikan pelatihan, juga memberikan bantuan peralatan sebagai modal agar usai mengikuti pelatihan, mereka bisa membuka peluang usaha sesuai bidang pelatihan yang telah diikuti. “Pemkab juga akan membatu pemasarannya dengan kerja sama dengan Diskop UKM Perindak untuk membantu pemasarannya,”papar Iksan.

Kata dia, secara tidak langsung Pemkab juga membantu mempromosikan semua produk hasil karyanya dengan membuat kebijakan disetiap hari Jum’at para ASN memakai batik Sumenep, Pakandangan dengan disesuaikan dengan Belankon nya.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, dengan pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan hasil oroduk yang bagus dan dapat diminati oleh semua kalangan.

Tingkatkan Pelayanan, RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep Alokasikan DBHCHT ke Alkes

“Kemungkinan di akhir tahun 2022 akan melakukan revisi terhadap Perbup terkait seragam ASN, merupakan turunan dari Permendagri. “Setiap hari Jum’at para ASN memakai bati Sumenep Pakandangan dengan motif bunga-bunga merahz yang disesuaikan dengan Belankon nya,” kata Bupati.

Gak ini diperlukan SDM yang cukup karena keberadaan ASN di Kabupaten Sumenep sangat banyak. “Untuk mencakup semua ASN mengenai Batik, belankon dan penjahitnya diperlukan SDM yang cukup,” imbuhnya.

Diketahui, saat ini pelatihan Wirausaha Santri Entrepreneur Sumenep 2022 dilaksanakan di tiga zona, yakni zona IV, V, dan I.

Di zona IV, pelatihan membatik mencakup dua kecamatan, yakni Pasongsongan dan Ambunten. Pelatihan dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Amin (Pasongsongan) dengan jumlah peserta 20 orang.

Sedangkan pelatihan membuat blangkon di zona IV juga mencakup dua kecamatan yakni Dasuk dan Rubaru. Pelatihan dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurut Tawwabin (Dasuk) dengan jumlah peserta juga 20 orang.

Pemkab Sumenep Alokasikan BLT DBHCHT Sebesar 8,3 Miliar, Fokus Ke Buruh Pabrik dan Petani

Untuk di zona V, pelatihan membuat blangkon yang mencakup Kecamatan Gapura dan Batuputih dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-In’an (Gapura). Total pesertanya 20 orang.

Sementara untuk pelatihan membatik di Zona V, yang mencakup Kecamatan Batang-Batang dan Dungkek, dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Kirom (Dungkek). Pesertanya juga 20 orang.

Pelatihan menjahit dipusatkan di zona I, yakni di Balai Latihan Kerja (BLK) Parsanga dengan total peserta 20 orang. Masing-masing dari Kecamatan Lenteng 3 orang, Ganding 5 orang, Bluto 2 orang, Manding 4 orang, Kota 3 orang, dan Kalianget 3 orang. (ADV/Kom/Id)

 

BERITA TERKINI