<

Forum G20 Sepakat Ambil Tindakan Kolektif

JAKARTA, IndonesiaPos – Forum G20 siap mengambil tindakan kolektif untuk menjaga ketahanan pangan dan gizi. G20 juga akan bekerja sama dengan berbagai inisiatif regional dan internasional untuk menjaga ketahanan pangan global.

Komitmen tersebut muncul dalam pertemuan Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM). Ini juga merupakan pertemuan para menteri keuangan dan menteri pertanian negara G20 yang pertama kalinya. Pertemuan dilaksanakan bersamaan dengan pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Washington DC, Amerika Serikat.

Pupuk Subsidi di Bondowoso Mahal dan Langka, Mana Peran Pejabat Pemerintah?

“Presidensi G20 Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk menggunakan semua perangkat kebijakan dalam mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini. Termasuk risiko kerawanan pangan dan kekurangan gizi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan persnya usai pertemuan, Senin sore waktu Washington DC, Selasa (11/10/2022).

Saat ini, Bank Dunia telah berkomitmen menyediakan USD30 juta untuk pendanaan baru bagi proyek-proyek ketahanan pangan dan nutrisi. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga berkontribusi menyediakan informasi perkembangan pasar pangan melalui G20 Agricultural Market Information System.

Bung Karna Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad di DPC Gerindra

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan JFAMM merupakan forum yang efektif untuk menjawab tantangan pangan global. Semangat kolaborasi, konsensus dan kerja sama dibangun untuk meminimalisir efek rambatan gejolak ekonomi dan geopolitik terhadap ketahanan pangan.

“Presidensi G20 Indonesia menetapkan tiga strategi untuk menjaga ketahanan pangan. Yaitu meningkatkan kapasitas produksi pangan, menekan impor dan mendorong ekspor pangan,” ujar Mentan Syahrul.

Peningkatan produksi pangan dilakukan untuk menjaga stabilitas harga serta mengendalikan inflasi. Saat ini inflasi pangan masih di kisaran delapan persen, dan sedang diupayakan turun ke lima persen.

Kadiv Humas Polri Rinci Korban Targedi Kanjuruhan Capai 678 Orang

Pertemuan JFAMM pertama, menjadi dasar koordinasi di masa depan dalam menentukan cara terbaik menghadapi ancaman kerawanan pangan. Para menteri keuangan dan menteri pertanian G20 sepakat mendelegasikan tugas pada FAO dan Bank Dunia untuk melakukan pemetaan.

“Pemetaan yang dilakukan berupa respons kebijakan dan teknis yang akan dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan. Hasilnya akan dilaporkan pada Spring Meeting 2023,” kata Menkeu Sri Mulyani, menutup keterangannya.

BERITA TERKINI