<

Kapolri Blusukan ke Sejumlah Pondok Pesantren di Jateng

JAKARTA, IndonesiaPos – Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi sejumlah pondok pesantren di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (30/10).

Ia mengaku kunjungan bertujuan untuk mensinergikan tugas antara ulama dan kepolisian.

Kapolri datang bersama sejumlah pejabat kepolisian seperti Irjen Wahyu Widada, Irjen Argo Yuwono, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Kapolri Perintahkan Jajarannya Merespon Laporan Masyarakat

Menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan sepak bola Gondan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, rombongan Listyo Sigit Prabowo langsung menuju Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, untuk menemui putra almarhum KH Maimoen Zubair seperti KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih), KH Abdul Ghafur Maimoen (Gus Gofur), H Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dan KH Muhammad Idror Maimoen (Gus Idror).

Dari sana, Kapolri melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembangan Ilmu Al Qur’an (LP3IA) Narukan Rembang.

Ganjar dan Yenny Disebut Pasangan Capres Miliki Elektabilitas Tertinggi

Ia bertemu KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha), Gus Zaimul Umam Nur Salim (Gus Umam) dan tokoh ulama lainnya.

Kunjungan berlanjut ke Pondok Pesantren Kauman, Karangturi Lasem, Rembang.

PKB dan Gerindra Berkualisi Calonkan Prabowo, Anies Belum Temukan Pendampingnya

Kali ini, mereka bersilaturahmi dengan KH Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem (Gus Zaim).

Usai bertemu sejumlah ulama di Rembang, Kapolri mengatakan. safarinya ke sejumlah ulama di Rembang dalam rangka sinergitas antara ulama dan Polri. “Peran polisi tidak bisa terlepas dari ulama,”ujarnya.

Dia mengaku Polri tak bisa dilepas dari ulama. Beberapa pengalaman membuktikan bahwa sinergitas ulama dan umara dalam hal ini Polri dan ulama banyak berhasil menyelesaikan banyak masalah.

Dwi Heri Mustika Datangi Polrestabes Surabaya, Minta Polisi Tetapkan YW Sebagai Tersangka dan Ditahan

Menjelang tahun politik, ungkap Listyo, hubungan Polri dengan ulama harus terus terjaga, agar hal-hal yang bersifat provokatif dapat dihilangkan.

BERITA TERKINI