JAKARTA, IndonesiaPos – Proyek pembangunan sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur masih terus dikerjakan oleh pemerintah. Proyek ini diyakini mampu mengurangi risiko banjir di Kampung Melayu dan Manggarai.
Sodetan adalah saluran yang digunakan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir pada daerah yang dilindungi dengan mempertimbangkan alur sungai stabil.
Metode sodetan dilakukan berupa perbaikan alur sungai pada sungai yang berbentuk kurva atau berbelok-belok (meander) menjadi alur sungai yang lurus atau mendekati garis lurus.
Metode sodetan ini salah satunya dilakukan di Sungai Ciliwung di Jakarta. Sodetan Ciliwung akan menyambungkan aliran Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) sepanjang 1,27 kilometer.
Saat Kali Ciliwung tak lagi mampu menampung debit air, maka sudetan Ciliwung akan mengalirkan sebagian air ke KBT. Dengan demikian beban air bisa terbagi rata.
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan sodetan yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur dapat mengurangi banjir di ibu kota hingga mencapai 10 persen.
“Insya Allah di akhir April bisa semua berfungsi dan tentunya mengurangi banjir di Jakarta. Persentasenya 10 persen,” kata Heru di proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Jakarta.
BACA JUGA :
- Saat Reses, BK Ajak Konstituennya Berdoa dan Bersabar
- Bupati Sampang Terima Penghargaan Dari Kakanwil Kemenkum HAM Jatim
- Samanhudi Ditangkap Polisi, Diduga Jadi Otak Intelektual Perampokan Walikota Blitar
Saat melakukan peninjauan proyek pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Presiden Joko Widodo mengatakan, bahwa proyek itu merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.
Menurut Jokowi, sodetan Ciliwung apabila dibuka dalam kondisi siaga satu dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 meter kubik per detik.
Sementara pada siaga satu dapat mengurangi 63 meter kubik per detik. Sebelumnya, bagian hulu telah diselesaikan pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor. Yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,7 juta meter kubik.
“Itu artinya, sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air ke Kanal Banjir Timur ketika Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air. Dengan begitu, beban air di Sungai Ciliwung akan terbagi rata ke Kanal Banjir Timur sehingga mengurangi debit banjir,”kata Presiden Jokowi. Sabtu, (28/1/2023)