BONDOWOSO, IndonesiaPos – Warga desa Purnama Kecamatan Telampel Bondowoso, mengeluhkan air bersih untuk minum dan mandi. Sebab, sudah lama warga setempat menginginkan air itu, namun hingga saat ini warga hanya bisa mengeluh.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan IndonesiaPos, disebutkan, jauh sebelum Kades Saleh menjabat kepala desa Purnama, dan saat itu masih jadi satu desa dengan Klabang, pernah mendapat program air bersih dari Pemerintah, yang berasal dari sumber mata air di Dusun Biser Desa Gubrih Kecamatan Wringin.
Namun program pengadaan air bersih tersebut sampai saat ini meninggalkan air mata. pasalnya warga di desa Purnama harus mengeluarkan kocek hingga jutaan rupiah.
Sementara jumlah pungutan itu bervariasi dari Rp1,5 hingga Rp5 juta. Mereka dijanjikan aliran air ke masing-masing rumah. Faktanya, hingga saat ini air tersebut tidak bisa dinikmati warga
Salah satu korban Soami alias Buk Jum, warga dusun Krajan RT 2/04 hanya bisa gigit jari. Padahal, Buk Jum yang sehari harinya sebagai pedang sayur daun singkong dimintai Rp3,7 juta, tidak bisa menikmati air bersih yang dijanjikan.
“Rumah saya pernah dialir air itu, tapi saya hanya bisa dinikmati selama 4 bulan, setelah itu sampai sekarang tidak lagi,”ungkap Buk Jum. Jum’at, (3/2/2023) kemarin.
Buk Jum berharap, dapat menikmati air. karena sela mini keluarga Buk Jum hanya hanya bisa minum dan mandi dengan memanfaatkan air hujan.
BACA JUGA :
- Dirut Bulog Temukan Beras Cadangan Pemerintah Diselewengkan
- KPK Tidak Pandang Bulu, Kasus Dugaan Korupsi Formula E Akan Ditindak
- Eri Cahyadi Ungkap, Secara Histori Surabaya Dengan NU Sangat Erat
Kami minta air itu dialirkan kembali dan bisa dinikmati oleh keluarga, kalau tidak tolong kembalikan sebagian uang kami itu,”kata Buk Jum,.
Sementara, salah satu warga yang menjadi korban pemungutan uang jutaan rupiah itu mencatut nama seorang warga berinisial DR, yang mengatur dan yang memungut biaya pada warga.
Sedangkan warga sendiri tidak berani negur kepada DR ketika air itu tidak di alirkan, karena ada alasan tertentu.
Terpisah, kepala Desa (Kades) Purnama Kecamatan Tegalampel Saleh, mengaku tidak tahu menahu tentang pungutan tersebut.
Menurutnya, pihaknya sudah berusaha agar warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air, hingga melakukan pengeboran yang sumber dananya dari Dana Desa (DD).
Airnya sudah bisa dinikmati oleh sebagian warga, kalau masalah pungutan saya tidak tahu,”kata Kades Saleh.
Meski begitu, Kades akan memanggil DR untuk memberikan aliran air kepada warga, dan bisa dinikmati kembali dengan maksimal.
Dalam waktu dekat kami akan melakukan musyawarah desa (Musdes). Apapun keputusan musdes kami akan buatkan Peraturan Desa (Perdes),” imbuh Saleh (tikno)