BONDOWOSO, IndonesiaPos – Supervisior Aris Sumantri, PPL, Susan Romantika P. Mantri Tani Ulum Kurniawan dan ketua Poktan Dewi Sri Jaya 8 melakukan pengubinan Cakra Buana Di Desa Ramban Wetan.
Ubinan tersebut di hadiri ketua Poktan Dewi Sri Jaya 8, anggota dan para petani sekitar.
Di sela-sela kegiatan itu, Aris Sumantri menGAtakan, kegiatan seperti ini sering di lakukan oleh petani dengan maksud untuk mengukur dan memperkirakan hasil produksi gabah petani.
“Saat musim hujan ini diharapkan menambah wawasan para petani di Desa Ramban Wetan,”katanya. Jum,at, (3/3/2023).
Di tempat yang sama PPL Susan Romantika mengemukakan, penyuluhan yang di laksanakan oleh PPL dan Mantri Tani agar petani semakin pintar juga menguasai situasi, disaat cuaca dan kondisi suhu di sawah di musim hujan.
“Seperti yang sering kita ketahui, ada Istilah yang biasa digunakan oleh petugas pertanian maupun statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana, sehingga hasil produk pertanian tidak hanya padi sawah, namun teknik pengelolaan ini dapat digunakan untuk memperkirakan potensi hasil gabah dalam skala luasan 1 hamparan,”terang Susan.
Susan menambahkan, untuk melakukan pengubinan ini ada tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh siapa saja yang ingin menghitung potensi hasil tanamannya. Sebab, prosesnya sangat sederhana, petani pun bisa melakukannya.
“Proses yang pertama kali harus dilakukan adalah hari yang tepat. Untuk pengubinan ini diupayakan tanaman padi yang akan diubin sudah benar-benar siap untuk dipanen, atau fisikologis dan umurnya sudah tepat),”terangnya.
Sementata itu, Ketua Poktan Dewi Sri 8, Imam Wahyudi mengungkapkan, pola pola seperti ini sudah ia terapkan dengan para petani sekitar, sehingga hasil gabah pada musim sekarang dapat meningkatkan produksi.
Meski tidak terlau signifikan, karena memang ada pengurangan volume pupuk bersubsidi. Namun, pihaknya tidak patah semangat, karena dapat bekerja sama dengan petugas pertanian terdekat.
“Oleh karena Itu, kami petani bisa mengerti pada tahapan tahapan ubinan gabah, sehingga kami mengambil minimal 3 titik yang berbentuk ubin berukuran 2,5m x 2,5m per hektar, sedangkan padi hasil ubinan hanya memisahkan bulir padi dari batangnya,”tegasnya.