JAKARTA, IndonesiaPos – Pasukan tempur Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI baru saja berhasil mengevakuasi puluhan penduduk yang ditemukan terdampar tengah hutan di sekitar wilayah Kalimin, Distrik Keenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Proses evakuasi sebanyak 52 warga itu dilakukan prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 514/Sabbada Yudha, Divisi Infanteri II Kostrad.
Dalam siaran resmi yang diterima Wartawan, Senin, (27/3/2023), puluhan warga itu bukanlah penduduk lokal atau asli wilayah Kenyaam. Namun, mereka datang dari wilayah yang jauh yaitu dari Distrik Kroptak.
Menurut Komandan Satgas Yonif Raider 514/SY, Letnan Kolonel Inf Rinto Wijaya, ada 52 warga asal Distrik Kroptak ini ditemukan secara tak sengaja oleh pasukannya.
Ditagaskan, ketika itu prajurit Satgas Yonif Raider 514/SY yang dipimpin Kapten Inf Mahardika dari Pos Kendibam melakukan patroli keamanan kampung ke wilayah Kalimin.
“Nah ketika itulah di tengah hutan terlihat puluhan orang asing yang dalam kondisi kebingungan,”tegasnya.
BACA JUGA :
- Indonesia Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023
- Mahasiswa Dear Jatim Minta Bupati Sumenep Hentikan Pengadaan Batik ASN
- TNI Terjunkan 623 Pasukan Tempur Dari Kalimantan Menuju Papua Barat
Ketika ditemukan kondisi 52 warga itu sangat memprihatinkan. Mereka mengalami kelelahan dan kelaparan setelah selama 4 hari berjalan kaki dari Distrik Kroptak.
“52 warga ini nekat meninggalkan kampung halaman mereka dan mencari penghidupan baru di Distrik Keenyam karena dilanda ketakutan akan teror dari kelompok separatis teroris KKB OPM Papua,”ungkapnya.
Namun, setelah diberikan minuman dan makanan seadanya akhirnya 52 warga Distrik Kroptak yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak itu akhirnya dievakuasi menggunakan truk TNI menuju ke kantor Polres Nduga.
“Selama di wilayah Keenyam, kita jamin keamanan mereka hingga mereka dapat hidup secara normal,”kata Letkol Inf Rinto Wijaya.
Perlu diketahui, bukan kali ini saja pasukan Satgas Yonif Raider 514/SY melakukan evakuasi terhadap penduduk. Sebelumnya ratusan warga Paro dievakuasi menyusul gangguan keamanan dan teror OPM di wilayah Nduga.