JAKARTA, IndonesiaPos
Pilot Susi Air, Philip Mehrtens, tidak kunjung bebas dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, negosiasi aparat dengan pimpinan KKB Egianus Kogoya berlangsung alot selama tiga bulan ini.
“Belum (ada kabar baik), masih upaya negosiasi,”kata Ignatius Benny Ady Prabowo. Senin (15/5/2023).
Ignatius mengungkapkan, saat ini, TNI/Polri dan tokoh setempat sedang berupaya keras melakukan negosiasi dengan Egianus.
Dia pun mengakui ada kendala dalam pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
“Pihak KKB Egianus Kogoya belum mau menerima ajakan negoisasi,” ujar Ignatius.
Ignatius mengatakan, Egianus sempat menyampaikan sejumlah permintaan untuk membebaskan pilot. Mulai dari tebusan uang Rp5 miliar, obat-obatan, dan senjata api (senpi).
BACA JUGA :
- Komjak Menilai, Ada Agenda Terselubung Lemahkan Kejagung Dalam Berantas Korupsi
- Surya Paloh Optimis Partai NasDem Dapat 100 Kursi di DPR
- Gus Yahya Himbau Warga NU Jaga Keselamatan Bangsa
- Pengamat Minta BPK, KPK dan Kejagung Periksa Dugaan Anggaran Gaib APBD DKI
“Dari TNI-Polri tidak mengiyakan permintaan senpi,”ungkapnya.
Namun, Ignatius belum dapat memastikan negosiasi mandek karena KKB tidak bisa mendapatkan senpi. Sebab, komunikasi TNI-Polri dengan Egianus terputus.
“Ini yang kami belum tahu. Karena belum ada ruang komunikasi lagi dengan pihak Egi. Ini yang masih kami upayakan,”tegasnya.
Kendati demikian, aparat terus berupaya membebaskan pilot dengan melakukan pencarian di empat kabupaten Papua. Yaitu Nduga, Yahukimo, Lany Jaya dan Puncak. Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak (7/2/2023).
Sebelum menawan Mehrtens, KKB juga membakar pesawat milik Susi Air yang dikemudikan korban di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua PegunungaN