JAKARTA, IndonesiaPos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024, saat menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan (PDIP) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, (6/6/2023).
Menurutnya, sebagai kepala negara punya beban moral untuk menjaga keamanan saat pelaksanaan pemilu.
“Sudah saya sampaikan bahwa saya cawe-cawe tuh, menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden di masa transisi 2024,”kata Jokowi.
Menurut dia, negara harus memastikan proses pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman, tentram dan kondusif.
Jokowi tidak boleh diam sebagai Kepala Negara untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
BACA JUGA :
- Ken Setiawan Beberkan Ponpes Al Zaytun Punya Paham Pelaku Zina Bebas Dosa Asal Tebus Dengan Uang
- Terjerat Kasus Jual Beli Jabatan, 3 Kadis Pemalang Ditahan KPK
- Mabes Polri Ajukan Anggaran Pengamanan Pemilu Rp3,3 Triliun
- Erick Thohir Berencana Perluas Bandara Internasional Soetta
“Harus menjaga agar pilpres itu bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa. Masa riak-riak yang bahayakan bangsa dan negara, saya diem? Enggak lah,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para pegiat media di Istana Merdeka Jakarta, Senin, (29/6/2023). Banyak hal diperbicangkan dalam pertemuan itu, terkait sikap politiknya yang belakangan disorot.
Jokowi dinilai cawe-cawe urusan calon presiden dan koalisi partai politik. Padahal, dia tak lagi bisa mencalonkan, karena ini adalah periode terakhirnya di pemerintahan.