JAKARTA, IndonesiaPos
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 terjadi pukul 19.33 WIB. mengguncang Pacitan, Jawa Timur. Minggu (23/7/2023) kemarin.
Ini Analisis BMKG mencatat titik koordinat gempa berada di 8,94 Lintang Selatan dan 111,04 Bujur Timur dengan pusat gempa berada di 84 km barat daya Pacitan. “Kedalaman gempa 10 km,” terangnya.
BMKG juga melaporkan bahwa gempa tersebut tak berpotensi tsunami. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Dampak guncangan gempa yang berpusat 84 km barat daya Pacitan, Jawa Timur, dirasakan juga oleh masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah. Namun, gempa tidak berpengaruh pada aktivitas kegunungapian di Gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan gempa bumi tersebut terpantau di sistem seismograf Gunung Merapi.
“Gempa dirasakan di seputar Pos Pengamatan Gunung Merapi,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya.
Ia pun menuturkan, mesti dirasakan getarannya di sekitaran Gunung Merapi namun berdasarkan pengamatan BPPTKG Yogyakarta gempa bumi itu tak berpengaruh pada aktivitas kegunungapian di Gunung Merapi.
“Sampai ini tidak dilaporkan adanya peningkatan aktivitas vulkanis (Gunung Merapi karena gempa bumi tersebut),”terang Agus.
Berdasarkan data pengamatan BPPTKG Yogyakarta, hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level 3.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Namun, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.