BONDOWOSO, IndonesiaPos
Ratusan warga petani di Kecamatan Pakem mendatangi rumah Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Bondowoso Bambang Suwito. Mereka menanyakan tindak lanjut laporan pupuk bersubsidi tahun 2022 lalu.
Karena menurut para petani itu, laporan dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi sudah satu tahun. Namun, hingga kini belum ada kejelasan dari pihak Polda Jatim.
“Benar, sudah satu tahun laporan ke Polda tentang dugaan penyimpangan pupuk bersubsidi di Bondowoso. Tapi sampai saat ini tidak jelas tindak lanjutnya,”ujar Bambang Suwito. Selasa, (8/8/2023).
Pembina LSM Berdikari ini menyebutkan, kedatangan ratusan warga petani itu hanya ingin memastikan keriusan Polda Jatim dalam memberantas kasus penyimpangan pupuk itu. Sebab, menurut Bambang, dana susbsidi untuk pupuk itu tidak hanya puluhan juta, tapi mencapai puluhan miliar rupiah.
“Jadi warga jika petani menanyakan kasus pupuk itu, karena mayoritas petani di Bondowoso sudah dirugikan oleh pengelola pupuk di Bondowoso,”tegasnya.
Sementara itu, Ketua LSM Berdikari Bondowoso, Hery Masduki mengaku jika dirinya tidak tinggal diam menanyakan kasus pupuk itu ke penyidik Polda Jatim. Sedangkan informasi yang ia dapatkan dari penyidik sudah menindak lanjuti, bahkan sudah beberapa kios dan distributor yang dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Ya, jawaban penyidik yang menangani kasus ini sudah meminta keketerangan beberapa pihak. Tapi penyidik tidak menyebutkan sejauh mana kasus pupuk itu ditangani,”ujarnya.
Yang paling mengagetkan, tambah Hery, penyidik menyatakan kasus ini akan di limpahkan ke Polres Bondowoso. Padahal, tujuan melaporkan ke Polda Jatim itu agar kasus penyimpangan pupuk di Bondowoso ditangani lebih serius.
“Kalau misalk
an dilimpahkan ke Polres Bondowoso, sama saja dengan dagelan atau lelucon,”tegas Hery.
Hery menegaskan, dirinya bukan tidak percaya pada petugas Polres Bondowoso. Karena sejauh ini kasus pupuk di Bondowoso tidak jelas tindak lanjutnya. “Tapi, kalau Polda yang menangani saya memastikan akan ditangani serius hingga ke Pangadilan,”tandasnya.
Dijelaskan Hery, karena kasus ini sudah naik ke Polda Jatim, anggota Komisi III DPR RI dari F-PDIP juga menanyakan kepada LSM Berdika sebagai pelapor.
Bahkan, pihak Komisi III DPR RI sering berkomunikasi dengan dirinya, karena akan di bantu di pusat untuk mengkomunikasikan dengan Kemenko Polhukam, agar kasus di Polda Jatim ditangani sampai tuntas.
“Selain sudah sering komunikasi dengan anggota Komisi III DPR RI, saya juga sering kontak dengan mantan Waka Polres Bondowoso yang dinas di Bareskrim Polri,”beber politisi PDIP Bondowoso ini.
Ia hanya berharap, kasus laporan pupuk bersubsidi ini ditangani lebih serius oleh Polda Jatim, sehingga 70 persen petani Bondowoso tidak selalu menunggu dan menunggu.
“Mudah-mudahan kasus ini segera tuntas, karena sudah satu tahun kita menunggu belum ada hasilnya,”imbuhnya.