JEMBER, IndonesiaPos
Rencana kepala sekolah SMPN 2 Jember membekukan kegiatan ekstra kulikuler di sekolah favorit tersebut membuat sejumlah wali murid dikegiatan ekstra kulikuler resah. Pasalnya prestasi dari kegiatan ekstra kulikuler baik dari bidang akademik maupun cabang olah raga turut mengangkat nama sekolah baik lokal hingga nasional.
Jika penghentian kegiatan tersebut diberlakukan maka dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap psikologis siswa maupun predikat sekolah.
Menyikapi persoalan tersebut, kepala sekolah SMPN 2 Jember, Udik Kristyono saat dihubungi media membenarkan adanya pembekuan ekstra kulikuler disekolah tersebut.
“Betul, sementara karena ada evaluasi dan penataan,”ujarnya.
Udik menjelaskan, pembekuan kegiatan ekstra kulikuler tersebut sifatnya hanya sementara , tidak permanen.
Namun Udik tidak menjelaskan apa penyebab penghentian kegiatan ekstra kulikuler tersebut , namun menurut informasi sumber media yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, diduga penghentian kegiatan ini disebabkan adanya perintah dari dinas pendidikan .
Sebelumnya menurut sumber, ada keluhan dari salah seorang wali murid yang berkoordinasi dengan pihak dinas, terkait adanya dugaan pungutan iuran kepada wali murid.
Tak berselang lama, entah karena ada desakan dari dinas atau faktor lain, pihak kepala sekolah SMPN2 Jember akhirnya mengambil langkah untuk menghentikan kegiatan ekstra kulikuler.
Pihak dinas pendidikan sendiri hingga berita ini diunggah belum memberikan pernyataan resmi.
Hadi Mulyono, kepala Dinas pendidikan Jember saat dikonfirmasi terkait persoalan ini via pesan whatapp tidak berkomentar apakah ada intervensi dari dinas terkait penghentian kegiatan ekstra kulikuler di SMPN 2 meski terlihat sudah terbaca.(Kik)