<

Lima Warga Sipil di Papua Tewas, TPNPB Cari Sensasi Minta TNI Tanggung Jawab

Jakarta, IndonesiaPos

Sebanyak 5 orang warga Yahukimo diduga tewas akibat ledakan bom di sekitar wilayah Kali Brasa di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Atas insiden yang terjadi pada Jumat (13/9) ini, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM meminta TNI bertanggung jawab.

“Mereka yang tewas merupakan warga sipil,” tegas Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom melalui keterangan persnya, Minggu, (17/9/2023).

Sebby menyatakan, berdasarkan laporan yang diterima Panglima Kodap XVI Yahukimo Elkius Kobak, kelima orang masyarakat sipil yang teridentifikasi atas nama Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik, Kapai Payage.

Lokasi tempat mereka terkena bom yang sering dilewati warga apabila ingin pergi kota dari kampung.

“Kelima orang tersebut kena ledakan bom saat mau belanja untuk keperluan,”jelasnya.

Sebby menyebutkan, kelima jenazah tersebut kemudian dibawa warga dan aparat Polres Yahukimo untuk diotopsi di Rumah Sakit Umum Dekai.

“Mereka kemudian dikuburkan di Pemakaman Umum Kilo 4 Yahukimo hari ini,”ungkapnya.

Sebby mengungkapkan, pihak TPNPB menyesalkan terjadinya penyerangan terhadap warga sipil yang dinilai bertentangan dengan hukum humaniter internasional tersebut.

Pihaknya juga meminta Bupati Yahukimo Didimus Yahuli dan Wakil Bupati Esau Miram atas pembunuhan warga sipil tersebut.

“Karena beberapa Pos Brimob dan Pos TNI di Yahukimo bisa ada karena izin dari mereka berdua sebagai kepala wilayah,”pungkasnya.

Sementara ditempat terpisah, Agus Sugiarto menganggap TPNPB terlalu berlebihan menyatakan TNI harus bertanggung jawab atas tewasnya warga tersebut.

Diapun mengungkapkan, selama ini ada puluhan anggota TNI dan Polisi meninggal akibat kekejaman para pengacau Negara. Namun, tak seorangpun yang menyatakan bertanggung jawab.

“Kalau TNI Polri yang meninggal atas kekejaman pengacau Negara, siapa yang bertanggung jawab?. Jangan hanya minta tanggung jawab, hentikan kekacauan di bumi cendrawasih itu,”tegasnya.

Agus menganggap, pernyataan itu hanya sensasi yang dibuat oleh kelompok OPM itu. Agar diperhatikan.

“Menurut saya itu hanya akal-akalan pengacau saja, agar diperhatikan. Saya juga minta kepada TNI Polri, habisi saja mereka yang buat keonaran di Papua itu,”imbuhnya.

 

 

BERITA TERKINI