BLITAR, IndonesiaPos
Pemerintah Kelurahan Kanigoro kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar menggelar Pawai Budaya dalam rangka memperingati HUT RI ke-78.
Puluhan peserta pawai budaya berjajar di sepanjang jalan dengan berpakaian adat budaya. Armada dihias bunga warna warni janur kuning hingga menambah meriah dan menarik warga yang hadir, Sabtu (23/9/2023).
Dengan ramah santun penuh wibawa Lurah Kanigoro Alfandi Yuswantoro, menyambut para peserta pawai yang sudah tiba ke finis, dengan senyum lurah Kanigoro menerima cendera mata dari peserta pawai.
“Kegiatan karnaval pada hari Sabtu 23 September 2023 mengusung tema pawai budaya untuk memeriahkan HUT RI ke-78 dan sebagai sarana untuk mempersatukan dan mengguyupkan warga Kelurahan Kanigoro sebagai warga ibukota kabupaten Blitar, tentunya tema yang diusung kita berpakem pada kreativitas budaya, adat istiadat, lokal serta nusantara dan tentunya sebagai sarana untuk menjaga moral daripada peserta dan penonton,”kata Alfandi Lurah Kanigoro.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya membuat beberapa aturan yang sifatnya untuk sound system peserta kita batasi maksimal 6 saf, untuk tarian ataupun jogetan yang dipandang tidak sopan kita larang.
“Kita mengutamakan pawai budaya yang mengedepankan kearifan lokal, sopan santun dan kreativitas pada peserta karnaval,”jelasnya.
Alfandi menambah jumlah kontingen sebanyak 50 disetiap kontingen 30 sampai 50 peserta.
“Ada pawai ogoh-ogoh, tarian nusantara, fashion show dan tidak tertinggal juga diikuti oleh beberapa audio beserta tarian atau gerakan-gerakan seperti senam atau koreografi yang menghibur dengan tema merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,”imbuhnya .
Alfandi pun berpesan, untuk warga Kelurahan Kanigoro tentunya semuanya yang insya Allah bisa menyaksikan pawai budaya Kanigoro ikuti dengan tertib, utamakan kesopanan, jauhi unsur politik dan SARA.
“Mari gunakan pawai budaya ini sebagai sarana untuk mempersatukan guyub dan kompak warga kelurahan Kanigoro dan bisa menjadi contoh yang baik Kelurahan atau desa yang lain,”tegasnya. (Ema)