PAMEKASAN, IndonesiaPos
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (FB) akhirnya memenuhi panggilan polisi terhadap dugaan kasus pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK ke Eks Menteri Pertanian Syarif Yasin Limpo (SYL).
Tadinya FB akan diperiksa oleh penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Selasa 24 Oktober 2023 di Mapolda Metro Jaya.
Namun akhirnya, pihak KPK meminta bahwa pemeriksaan diagendakan di Barreskrim Mabes Polri.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan memang seharusnya pemeriksaan FB sebagai saksi dilakukan di Mabes Polri.
“Mengingat Ketua KPK FB ini juga mantan petinggi Polri berpangkat bintang tiga, sementara penyidik Polda Metro berpangkat melati 3, sehingga rawan kendala psikologis,” jelasnya. Selasa (25/10/2023).
Bambang mengatakan, hal ini juga untuk mencegah asumsi konflik kepentingan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto yang pernah memiliki persoalan individu.
“Agar tak muncul asumsi konflik kepentingan Kapolda Metro, Irjen Karyoto yang pernah bermasalah secara pribadi dengan ketua KPKFB beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah menerima surat dari pihak Pimpinan KPK, dimana isi surat tersebut KPK meminta pemeriksaan terhadap FB dilaksanakan di Badan Reserse Kriminal Polri.
Menurut Bambang, hal tersebut bukan sebagai perlakuan khusus untuk FB karena diperiksa di Mabes Polri.
“Perlakuan khusus itu asumsi, yang nanti bisa dibuktikan dengan melihat proses penyelidikannya wajar atau tidak. Dan itu bisa dilihat publik apabila Polri konsisten untuk transparan sesuai jargonnya Presisi,” jelasnya.
Senada, Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengatakan tidak ada keistimewaan bagi seseorang yang dipanggil penyidik kepolisian untuk dimintai keterangan, meskipun itu sebagai saksi.
“Dalam pantauan sebagaimana yang sudah beredar dalam pemberitaan media, bahwa Pak Firli telah hadir memenuhi panggilan, tentu itu boleh diapresiasi,” jelasnya.
Namun hingga kini Kompolnas masih menunggu klarifikasi dari Polda Metro Jaya apakah yang bersangkutan memang meminta secara langsung untuk diperiksa di Mabes Polri.
“Kami sedang koordinasi untuk mendapatkan klarifikasi benar tidaknya ke pihak Pengawas Inspektorat PMJ,”ujarnya.
Ia pun juga setuju bahwa penyidikan FB dilakukan di Bareskrim Mabes Polri. Pertimbangannya, POLRI dan KPK setara dan sederajat agar tidak ada yang superior dalam hal penyidikan.
“Dalam pantauan untuk saat ini, proses penyidikan berjalan di PMJ dengan supervisi Bareskrim. Jadi ya itu tetap kita hormati. Yang terpenting, penyidikannya profesional, dilakukan sesuai SOP,” pungkasnya.