<

Warga Sampang Demo Gubernur Khofifah, Nagih Janji

SAMPANG, IndonesiaPos

Warga Sampang di Rusunawa Puspa Argo Sidoarjo berbondong-bondong meluruk Kantor Gubernur Jawa Timur  (Jatim) pada Kamis (09/11/2023).

Mereka meminta haknya kepada Khofifah Indar Parawansa, karna Gubernur Jatim itu hanya memberikan janji saja, hingga warga mantan Syiah itu mengaku menderita akibat kebijakan Gubernur.

Pejabat dari Bakesbangpol Surabaya Ansori yang di temui luar ruangan Gubernur bersama pejabat lainnya mengatakan, bahwa permintaan  62 kepala keluarga (KK) yang ada di Rusunawa Puspa agro Sidoarjo Jawa timur masih diproses.

“Ini sesuai dengan kemampuan pemerintah Provinsi Jatim bekerjasama dengan pihak pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang,kalau ada hal hal yang kurang nanti akan dikordinasikan lagi kepada pemangku kepentingan,”ucap Ansori

Masih Ansori, apabila nanti kurang, pihaknya rembukan lagi bersama Bappeda, Biro Hukum, Biro Kesos dan Biro PU.

“Insya Allah yang saya sampaikan ini tidak perlu mendapatkan bukti akan terlaksana. Demi Allah demi Jawa Timur, demi masyarakat Jawa timur insya Allah akan terjadi,”sumpa Ansori.

“Kalau sampean perpanjang masalah ini tidak akan selesai, tanggung jawab sampean adalah tanggung jawab kami. Seluruh yang bapak sampaikan terkait masalah rumah hunian dan jaminan hidup sudah di sepakati oleh pemerintah Provinsi Jatim, saya punya kewenangan dan saya sudah menyampaikan ini sudah proses”pungkasnya.

Sementara itu, Korlap 1 Abdul Asis mengaku punya tanggung jawab moral terhadap warga terdampak. Ia minta kepada Gubernur Jatim agar menepati janji.

“Janji terhadap warga terkait rumah hunian dan jaminan hidup untuk butuh kepastian,”katanya.

Ditempat yang ketua GPN Rolis Sanjaya mengaku pihaknya berangkat dari Sampang ke Surabaya sebelum subuh hanya ingin mendapatkan haknya dari Gubernur yang pernbah janjikan.

“Kami menahan lapar dan panas demi ketumu ibu Gubernur,”ucap Rolis

Senada juga disampaikan Ahmadi seorang warga Sampang. Menurutnya, ketika terjadi perbedaan pandangan siapa yang bertanggung jawab.

“Kami menderita, sampean tidak tau banyak warga yang ada di runawani berkelahi sesama saudara, akibat janji-janji ibu Gubernur yang tidak ada kepastian,”ujarnya.

“Sudah berapa mayat di sana, bapak tidak tau saya menderita. Saya minta tolong kepada ibu Gubernur, rakyatnya di perhatikan, kemudian ke rakyat yang lain,”ucap Ahmadi (Heny/Yat)

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKINI