<

BPBD Provisi Kaltim Sosialisasi Kajian Resiko Bencana Dan Penanggulangannya

BALIKPAPAN, IndonesiaPos

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Sosialisasi Dokumen Kajian Resiko Bencana Kaltim untuk tahum 2022 -2026.

Selain itu, sosialisasi Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Propinsi Kalimantan Timur untuk Tahun 2023-2027. di Balikpapan di Hotel Grand Senyiur Jalan ARS Muh,Balikpapan pada Hari Senin.

Sementara pihak penita mengundang sejumlah  pembicara dan narasumber, diantaranya, Sekretaris Daerah Propinsi Kaltim Sri Wahyuni, BPBD Kaltim, pejabat Propinsi Bali, Jokjakarta, dan Unmul.

Turut hadir Danrem 091/ASN Samarinda Pasi Bakti TNI Kapten Arm Antha Hi Jusuf SE,

Kepala Pelaksana BPBD Propinsi Kaltim Agus Tianur, Kadishub Prop Kaltim Yudha Pranoto, Kepala Direktorat Pemetaan Edi Purba, Kepala Lembaga Penelitian Unmul Yohanes Budi Sulistioadi, Kabag Dal Ops Roops Polda Kaltim AKBP Boni Fasio Rio Rahadianto, Analysis Madya Bencana Daerah Kemendagri Yoga Wiratama, Perwakilan Provinsi Jokjakarta Danang Samsul Rizal, Analysis Kebencanaan BPBD Kaltim Pamungkas Waluyo Hadi, dan Para Peserta dari Kabupaten Kota se Propinsi Kalimantan Timur, dan 60 undangan lainnya.

Gubernur Kaltim melalui Sekda Sri Wahyuni menyampaikan terkait pentingnya Dokumen Kajian Resiko Bencana Kaltim dan Dokumen rencana Penanggulangan Bencana Kaltim yang masuk dalam program propinsi,

“KRB juga sangat penting, termasuk Pembangunan Sektoral harus sesuai dengan RPJM Propinsi berdasarkan Tingkat Kerawanan,”katanya.

Dijelaskan, pembangunan didaerah harus memperkirakan Resiko didahulukan dan bukan tindakan represif dibelakang karena kosnya besar berhadapan dengan masyarakat dan swasta.

“Oleh karena itu, ahun 2024 merupakan tahun politik, akan ada Visi Misi Kepala Daerah yang baru dan harus disusun RPJM sesuai dengan Resiko kebencanaan,”terangnya.

Sri Wahyuni menambahkan, dalam satu tahun itu harus ada Revie KRB dan RPJM, Masyarakat harus memahami lokasi kebencanaan dan resiko bencana, hal ini perlu melakukan sosialisasi kepada Masyarakat.

Sehingga kesadaran tentang mitigasi resiko kebencanaan dan Status kerawanan Kawasan yang harus dipelajari oleh pihak investor,”pungkas Sri Wahyuni. (kapen/daniel)

Mahfud MD Bersama Ribuan Warga Bondowoso Bersholawat Kebangsaan

BERITA TERKINI