JAKARTA, IndonesiaPos
Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023) pagi, merusak puluhan rumah warga.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari merinci, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, sebanyak 61 rumah di Kabupaten Bogor, dan 7 rumah di Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan baik skala ringan, sedang hingga berat.
“Lokasi terdampak gempa di Kabupaten Bogor yakni Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung dan Ciampea. Sementara, lokasi terdampak gempa di Kabupaten Sukabumi yakni Kecamatan Kabandungan, Kalapanunggal, Kadudampi dan Cikembar,” ujar Abdul melalui keterangan resmi, Kamis.
BPBD Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor telah menerjunkan tim reaksi cepat ke lokasi terdampak untuk melakukan asesmen dan pendataan lanjutan.
Sebagaimana diketahui, gempa bumi terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Pusat gempa terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT, atau berlokasi di darat pada jarak 25 kilometer barat laut Kabupaten Sukabumi, pada kedalaman 5 kilometer.
“Jenis dan mekanisme gempa dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalamannya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” jelas Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto. Guncangan akibat gempa terasa hingga Depok dan Tangerang Selatan.
Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 12 kepala keluarga atau 39 jiwa warga yang terdampak gempa bumi di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, terpaksa harus mengungsi. Bangunan rumah mereka dinilai cukup berisiko seandainya masih ditempati.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, menuturkan Desa Cipeuteuy merupakan wilayah cukup parah terdampak gempa bumi bermagnitudo 4,0 pada Jumat (8/12) dinihari. Di Desa Cipeuteuy, total ada 109 kepala keluarga atau 393 jiwa yang terdampak.
“Dari total jumlah KK yang terdampak gempa di Desa Cipeuteuy, sebanyak 12 KK sementara ini harus mengungsi,” kata Wawan.
Gempa dangkal berkedalaman 5 kilometer itu berpusat di barat daya Kota Bogor, menimbulkan dampak di Kabupaten Sukabumi. Terutama di Kecamatan Kabandungan.
Hasil pendataan BPBD serta aparatur wilayah kecamatan setempat, terdapat lima wilayah yang terdampak getaran gempa. Wilayah itu yakni Desa Cipeuteuy, Cihamerang, Kabandungan, Mekarjaya, dan Tugu Bandung. Di Desa Cipeuteuy terdapat 100 unit bangunan rumah warga yang terdampak.
Rinciannya, 1 unit rusak berat, 60 rusak sedang, dan 39 unit rusak ringan. Di Desa Cihamerang terdapat 43 unit rumah dengan kondisi rusak ringan, dan di Desa Kabandungan terdapat 21 rumah terdampak terdiri dari 8 rumah rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan ditambah 1 bangunan fasilitas umum.
Sementara di Desa Mekarjaya terdapat 16 unit bangunan rumah terdampak terdiri dari 1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 14 rumah rusak ringan.
Desa terakhir, yakni Desa Tugu Bandung terdapat sebanyak 6 unit rumah terdampak terdiri dari 1 unit rusak sedang dan 5 unit rusak ringan.
“Total bangunan rumah yang terdampak gempa sebanyak 186 unit tersebar di lima desa. Terdiri dari rusak berat 2 unit, rusak sedang 40 unit, dan rusak ringan sebanyak 144 unit,” tutur Wawan, yang juga Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi.
Sementara jumlah warga korban terdampak dari 144 unit rumah terdata sebanyak 197 kepala keluarga atau 694 jiwa.
Rinciannya, di Desa Cipeuteuy sebanyak 109 KK atau 393 jiwa, di Desa Cihamerang sebanyak 43 KK atau 154 jiwa, di Desa Kabandungan sebanyak 23 KK atau 80 jiwa, di Desa Mekarjaya sebanyak 16 KK atau 52 jiwa, dan di Desa Tugu Bandung sebanyak 6 KK atau 15 jiwa.
“Untuk penanganan kedaruratan sudah didirikan posko di bawah tanggung jawab camat dan kepala desa setempat. Kami dari BPBD melakukan pemantauan, termasuk kemungkinan terjadinya potensi gempa susulan,” pungkasnya