SURABAYA, IndonesiaPos
Diduga akibat perbedaan pilihan dalam Pemilu 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuqi Mustamar dari jabatan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Surat dikeluarkan PBNU tertanggal 16 Desember 2023 dan diteken oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori.
Mantan Wakil Ketua PWNU Jatim, Abdus Salam Shohib membenarkan pencopotan tersebut.
Abdus Salam awalnya menerima info dari pengurus yang ikut pertemuan di Hotel ShangriLa Surabaya. Dalam pertemuan itu, Ketua Umum PBNU Gus Yahya dan Rois Aam PBNU Kiai Miftah bertemu Tanfidz dan Rois Syuriah PCNU se-Jatim.
“Kabarnya, ada usulan dari Syuriah PWNU Jatim kepada PBNU agar memberhentikan Kiai Marzuki,” kata Gus Salam.
Ketika ditanyakan, apa alasan pemberhentian Kiai Marzuki? “Saya kurang jelas alasannya apa. Tapi sepertinya ada hubungan dengan Pilpres 2024. Semalam ada info pengurus PBNU mengkampanyekan pasangan capres nomor urut 02,” kata Gus Salam.
Presiden Laskar Santri Anies-Muhaimin (AMIN) in juga mengatakan perbedaan dukungan kepada Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2024 diduga menjadi alasan pencopotan KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua PWNU Jatim.
PBNU telah mengumpulkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Shangri-La, Surabaya. Pada pertemuan itu, Rais Aam KH Miftahul Akhyar yang mengumumkan pemberhentian Kiai Marzuki.
Moment itu juga dimanfaatkan sebagai sikap pernyataan NU mendukung pasangan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Iya, tidak Hanya Rais Aam, Ketum, Sekjen dan Wakil Rais Aam kampanye 02 ada yang dengan bahasa soreh (jelas) ada yang dengan bahasa kinayah (kiasan),”ungkap Gus Salam.
Selama ini Kiai Marzuki dalam pidatonya seringkali mengkampanyekan dukungan pada paslon capres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Kiai Marzuki di beberapa pidatonya mengarahkan untuk ikut Masyayikh Lirboyo, Ploso, Sidogiri yang cenderung ke pasangan Amin,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Amin Said Husni mengatakan, pemberhentian Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar merupakan masalah internal organisasi.
“Ini hal biasa. Soal internal organisasi,”kata Amin Said menjawab beragam pertanyaan dari Media terkait proses pemberhentian Marzuki Mustamar.
Menurut mantan Bupati Bondowoso itu, karena bersifat biasa, maka semua pihak diminta tidak perlu membesar-besarkan masalah ini.
“Jadi jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya tidak perlu ikut berkomentar,” ujarnya.
Menurutnya, pemberhentian Marzuki juga telah diproses sejak lama sehingga tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik praktis 2024.
“Proses pemberhentian juga sesuai AD/ART dan ketentuan yang ada,”kata dia.
Soal siapa penggantiannya, menurut Amin, juga sudah ada aturannya. “Ya sesuai aturan yang ada saja,” katanya.
Sementara itu terkait pemberhentian KH Marzuki Mustamar, pada Rabu (27/12) malam, PBNU juga telah menyosialisasikan dan mengumpulkan seluruh ketua PCNU dan pengurus PWNU Jawa Timur di Surabaya.