<

AGMS Demo Pemkab Sumenep, Desak Bupati Tertibkan Tambak Udang Illegal

SUMENEP, IndonesiaPos

Miris, Tambak Udang Ilegal semakin tumbuh berkembang di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, membuat Aliansi Gerakan Mahasiswa Sumenep, (AGMS) melakukan aksi demo, karena menilai Bupati Sumenep mati rasa terhadap masyarakat yang terdampak tambak udang illegal. Senin (07/09/2020).

Orator aksi, Mahmud, alam orasinya di depan kantor Pemerintah daerah Sumenep, mengaku jika persoalan tambak udang yang menguasai perut bumi Sumenep, demi kepentingan koorporasi semata, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Menurut dia, banyaknya tambak udang ilegal yang masih beroperasi, Kecamatan Gapura, Dungkek, Batang – Batang, Batu Putin, dan masih banyak melanggar batas pantai, sehingga menimbulkan bau busuk limbah yang tidak dikelola dengan baik. “Ini sengaja dibiarkan oleh OPD Sumenep yang terkait,”teriak Mahmud.

Lebih jauh Mahmud mengungkapkan, Pemkab Sumenep adalah satu ranjang dengan investor tambak udang yang hanya mengais keuntungan sebesar-besarnya dengan membiarkan tambak udang ilegal semakin marak,

“Dan kemudian, selanjutnya apakah Bupati Sumenep sudah mengevalusi setiap OPD yang terkait soal tambak udang, dan bagaimana kinerja OPD untuk menertibkan tambak udang tersebut,”terang Mahmud dengan nada bertanya. 

Tidak hanya itu, sambung aktifis ini, bahwa persoalan penertiban yang tidak menyesuaikan regulasi, baik pengolahan limbah yang liar, reklamasi dan terkait. Ia minta Pemkab Sumenep segera melakukan koordinasi dengan DPRD Sumenep, dimana saja zona yang boleh di bangun tambak udang, mana Zona budidaya, mana zona pertanian. 

“Selama ini tidak jelas mana zona yang tidak boleh di bangun tambak udang, semua tanah di bangun tambak udang, melalui investor asing maupun lokal, sehingga menambah persoalan sosial di masyarakat,”teriak Mahmud korlap Aksi.

Mahmud meminta pemkab Sumenep memberikan sanksi  kepada investor tambak udang yang bersekala besar dan membina tambak udang bersekala Kecil.

“Kami tidak anti investasi, tidak anti pembangunan, akan tetapi kami akan melawan kepada rezim pemerintah yang anti memberikan kesejahteraan masyarakat,”ungkap dia. 

Seyogyanya adanya tambak udang memberikan kontribusi dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil yang ada di sekitar tambak udang. Ini yang terjadi malah membuat jurang kematian warga setempat, dekat dengan tambak udang.

Kami berharap pihak Pemerintah Sumenep terketuk hatinya mendengar adanya kematian salah satu warga untuk menyelidikan persoalan tersebut,”Imbuhnya.(Amin/Dyh).

BERITA TERKINI

IndonesiaPos