SUMENEP, IndonesiaPos
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sepanjang tahun 2023 mencapai 2,61% (year on year yoy).
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan, ada beberapa wilayah tercatat mengalami inflasi lebih tinggi dari nasional.
“Seluruh kota alami inflasi tahunan, terdapat 50 kota mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional,”katanya. Jumat (5/01/2024).
Penghujung tahun pada Desember 2023, inflasi tahunan atau year on year Kabupaten Sumenep, Madura, sebesar 5,08 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 120,82.
Dilain pihak, pernyataan Candra, seperti dikutip dari sumenep.go.id tingkat inflasi di delapan Kota IHK Jawa Timur menunjukkan Sumenep sebagai kota tertinggi sebesar 5,08 persen, sedangkan yang terendah adalah Banyuwangi sebesar 2,15 persen dengan IHK sebesar 114,50.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,”tuturnya.
Oleh sebab itu, aktivis PMII Sumenep Achmad Zainuddin menyampaikan, dalam kepemimpinan Bupati Ahmad Fauzi ada ketimpangan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, lingkungan tidak kunjung menemukan titik terang, ditambah lagi di penghujung tahun 2023 angka inflasi semakin meningkat menjadi 5.08% dengan IHK sebesar 120,82.
“Hal ini sebagai bukti nyata ketidakmampuan Bupati dalam menstabilkan sektor ekonomi sehingga angka kemiskinan bisa berkurang. Saya harap Bupati tidak tinggal diam dalam melihat peningkatan inflasi pada akhir tahun 2023, karena nasib rakyat ada pada tangan pemangku kebijakan,”paparnya.
Pria yang akrab di sapa cak Zen itu menambahkan , dirinya sangat menyayangkan visi Bupati yang ingin menciptakan Sumenep sejahtera itu akan dirasakan oleh segelintir orang yang mempunyai kepentingan.
“Sudah tiga tahun kepemimpinannya jangan terlalu hanya sibuk membuat konten pencitraan, dan tamak kekuasaan mau jadi Gubernur Jawa Timur,”terangnya
Padahal tahun kemaren saja sudah banyak menuai kritik dari berbagai kalangan pemuda dan aktivis tapi di tahun 2024 ini bukan malah dikurangi bahkan ditambah kegiatannya.
“Urus saja dulu kota Sumenep, jangan hanya pasang tagline “Masa Kejayaan” yang di kabarkan kepublik dengan meningkatkan kalender event 2024,”imbuhnya.(Amin)
Hadapi Gejolak Perekonomian Global, Sri Mulyani Rancang APBN 2023 Secara Fleksibel