<

Akibat Lampu Traffic Light Mati, Sering Terjadi Kecelakaan, Dinas Terkesan Tutup Mata

SUMENEP, IndonesiaPos – Lampu Traffic Light di persimpangan jalan raya Desa Banasare, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur meresahkan masyarakat dan pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat.

Pasalnya, lampu sarana lalu lintas bagi pengguna jalan, dan sudah satu tahun mati, dan tidak kunjung diperbaiki oleh dinas terkait (Perhubungan).

Seperti yang di lansir dari mitra bangsa.id, Para pengendara roda dua maupun roda empat dibuat bingung ketika mau melintas. Sehingga para pengguna jalan mengeluh. Sebab, lampu warning hati hati tersebut tidak kunjung ada perbaikan. Bahkan, tidak jarang  sering kali terjadi kecelakaan di lokasi tersebut.

“Lampu traffic light ini sudah lama mati, kisaran satu tahun tanpa ada perbaikan,” kata Yati salah satu warga setempat.

Yati mengungkapkan, akibat lampu traffic light mati, sering kali terjadi kecelakaan. “Kemarin saja ada kecelakaan di sini, kaca mobil berserakan,”ujarnya

“Sepengetahuan saya, sudah lama tidak ada perbaikan dari dinas terkait, lampu tersebut dua kali dipasang, akan tetapi hilang,” jelasnya.

Namun, apabila lampu tersebut diperbaiki kembali oleh dinas dan dipasang pengaman kemungkinan lampu tersebut tidak akan hilang

Senada yang disampaikan oleh Khaliq, warga setempat, ia mengatakan, lama lampu tersebut sudah lama mati, karena Accu-nya hilang. “Hilangnya accu tersebut apakah di curi orang atau diambil  sendiri oleh orang dinas, kami tidak tahu,”kata Khaliq.

Menurutnya, lokasi itu simpang tiga itu rawan kecelakaan, kalau tidak hati-hati dipastikan mengalami kecelakaan. Tapi tidak sampai meninggal kecelakaan ditempat.

“Matinya Lampu traffic light itu, membuat saya bingung mas, mau laporan sama siapa untuk perbaikan lampu ini,”tuturnya

Sementara itu, Kasi lalulintas Cholid Mawardi, saat dihubungi melalui telepon WhatsApp menyampaikan, sepanjang jalan Desa  Benasare Kecamatan Rubaru dan Desa Ambunten, lampu traffic light belum ada perbaikan. Disebabkan minimnya anggaran.

“Dari tahun 2019 sampai sekarang anggaran terfokus kepada penanganan Pandemi Covid-19,”terang Mawardi.

Sedangkan untuk anggaran tahun 2022 ini, volumenya sedikit. “Kami akan mencari yang lebih prioritas dulu, dan semoga di perubahan anggaran tahun ini dapat,” tandasnya. (id)

BERITA TERKINI