PAMEKASAN,IndonesiaPos
Sejumlah lapak di Pasar tradisional Bugih 17 Agustus Jalan Bugih Pamekasan terlihat tertutup. Sabtu (24/07/2021).
Hampir 75 % pedagang tradisional di tersebut, terpaksa menutup lapaknya selama pandemi covid-19 lantaran sepi pengunjung.
Salah satu pedagang Batik Atiq mengatakan, para pedagang memilih menutup lapak, karena tidak ada pembeli. Ia mengaku merasakan dampak penyebaran pandemi Covid-19 di Pamekasan yang berlangsung lebih dari 1 tahun.
“Sektor yang memiliki peran menjaga ketahanan ekonomi ini kian memperhatikan hingga nyaris kolaps saat kasus Covid-19 melonjak akibat munculnya varian baru virus Corona Delta,”katanya.
Lonjakan kasus itu, menurut dia, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Bahkan pemerintah membuka wacana memperpanjang PPKM darurat,”kata Atiq.
Dijelaskan, kalau pihak Pemerintah daerah tidak ada kebijakan untuk mencarikan solusi bagi para pedagang selama PPKM ini, maka dipastikan, para pedagang ini akan lumpuh perekonomiannya.
“Seolah-olah pemerintah sengaja menciptakan orang-orang miskin baru, kalau tidak ada subsidi dari Pemerintah. Karena selama PPKM ini tidak ada bantuan kepada pedagang batik yang terdampak Covid-19 ini.”pungkas nya.(andi/hen)