PAMEKASAN,IndonesiaPos – Sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di wilayah Pamekasan semakin sering terlihat antrean panjang pada kendaraan bermotor R2 dan R4.
Hal tersebut dikatakan oleh salah satu pengendara kendaraan R dua, Abdul Basid, ia sudah satu jam ngantri mbak di SPBU ini. “Saya mau bergeser ke tempat SPBU lain pun sama saja,”katanya.
Menurut Basid, mau geser ke SPBU Kangenan, Bugih dan SPBU Raya Sumenep pun sama antre. “Enttah apa yang menjadi penyebab antrean panjang di SPBU itu, apa karena pengirimannya terlambat atau bagaimana?,”ujarnya.
Senada juga dikeluhkan oleh Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Ismail SHi, antrean panjang di tempat tempat SPBU ini akan menghambat lajunya ekonomi di Kabupaten Pamekasan.
Antrean panjang di tempat SPBU tersebut menurut Komisi III DPRD Pamekasan, bukan suatu hal yang langka namun hal itu bisa terjadi lantaran kepanikan warga yang menjelang musim tembakau.
“Semoga dengan antrean panjang di SPBU ini tidak ada aksi memborong terlebih lebih melakukan penimbunan, karena itu sudah melanggar aturan,”kata Ismail.
Antran panjang SPBU ini setidaknya menjadi perhatian pemerintah terutama pada Bagian Perekonomian agar antrean tersebut ada solusi dan tidak menjadikan keresahan warga masyarakat.
Menurut penjelasan, Unit Manager Communication And SR Marketing Operation Region (MOR) V Pertamina Rustam Aji menyampaikan, berdasarkan data di Pertamina, penyaluran sekaligus kebutuhan Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Plus ) di wilayah Madura dalam kurun waktu 3 bulan terakhir akan mengalami kenaikan
Dia menguraikan, pada bulan April, penyaluran rata rata Gasoline untuk di wilayah 4 Kabupaten di Madura sebanyak 695 kilo liter per harinya yakni, pada bulan Mei konsumsi atau penyaluran Gasoline di Madura rata rata 705 KL/hari. “Sedangkan pada bulan Juni 2020 penyaluran per hari rata rata mencapai 745 KL/hari,”katanya.
“Penyaluran yang kami lakukan ini sudah sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat, yang nanti nya ketika terjadi kenaikan, kami sudah persiapkan pasokan dan distribusinya yang sesuai dengan data penyaluran, kemudian meningkat dari bulan April, Mei dan Juni,”paparnya.
Dia belum bisa untuk memastikanapa yang menjadi penyebabnya antrean di SPBU tersebut. Rustam Aji menduga, kepanikan warga masyarakat dipicu oleh kebutuhan yang terus meningkat atau dari faktor lainnya. Jika tidak terjadi pengurangan distribusi untuk wilayah Madura.
Antrean panjang yang kerap terlihat dibeberapa tempat SPBU di Kabupaten Pamekasan khususnya diwaktu pagi dan sore hari. Aksi borong tersebut seolah olah lumrah terlihat disaat menjelang masa panen dan penjualan tembakau di wilayah Madura yang biasa nya memasuki di awal Agustus dan awal bulan Oktober. (An/Ndri).