BLITAR, IndonesiaPos – Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Partai Nasdem Nurhadi menggandeng mitra kerja dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur (BKKBN Prov Jatim) melakukan sosialisasi promosi KIE program bangga kencana dan penurunan stunting, di Kantor Desa Sragi, Kecamatan Talun kabupaten Blitar. Senin, (4/7/2022).
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas PPKBP3A kabupaten Blitar dan kepala Desa Sragi dan puluhan warga setempat.
Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Nasdem Nurhadi menyampaikan, Sosialisasi ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stanting, sehingga pemerintah daerah diminta untuk bahu membahu melibatkan pemerintah desa termasuk kader kader KB yang sudah ada.
Selain itu, perpartisipasi aktif melibatkan masyarakat tokoh masyarakat dan tokoh ulama. Sebab, bagaimanapun banyak masyarakat tidak paham apa stanting itu.
BACA JUGA :
- Anggota DPR RI Komisi IX Bersama Mitranya Lakukan Sosialisasi Manfaat Telemedicine
- Anggota Komisi IX DPR-RI Soroti Tingginya Angka Kematian Isoman di Indonesia
Masalah stanting ini, Nurhadi mendorong seluruh elemen masyarakat harus serius menanggapinya, karena ini menyangkut masa depan bangsa.
“Kita akan terus berupaya agar bisa menurunkan angka stanting untuk menuju Indonesia emas tahun 2045 nanti akan tercipta negara Indonesia besar, bangsa yang berdaulat dan bangsa yang terhormat,”kata Nurhadi.
Nurhadi mendorong pemerintah, agar berupaya untuk mengingatkan masyarakat melalui bermacam media, dan juga kegiatan sosialisasi.
“Kami dari DPR RI akan selalu mendorong BKKBN melakukan kegiatan sosialisasi ini secara massif dan intens kedaerah daerah, terutama di beberapa daerah kabupaten atau kota yang memang tingkat stantingnya cukup tinggi,”tegasnya.
Menurutnya, pihaknya tidak hanya konsentrasi di kecamatan saja. Oleh karena itu Nurhadi meminta BKKBN untuk datang ke desa Sragi kecamatan Talun.
“Nanti kalau ada sosialisasi dari BKKBN, mari kita berjuang bersama sama menurunkan angka stanting dengan menyampaikan pada masyarakat untuk merubah pola hidup sehat,”jelasnya.
Nurhadi berpesan, untuk memperhatikan ibu hamil, jangan sampai anak yang dilahirkan mengalami stanting, sehingga ibu hamil jangan sampai kesehatannya terganggu atau kekurangan gizi .
“Jika diketahui ada ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi, maka kita minta untuk segera melaporkan ke bidan desa setempat, sehingga bisa dicegah, karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya berharap masyarakat sesering mungkin mengikuti sosialisasi dari desa posyandu dan BKKBN,”imbuhnya.(Lina)