BONDOWOSO, IndonesiaPos
Akibat ulah anggota Dewan Riset Daerah (DRD) yang diduga melakukan provokasi pedagang pasar Induk akhirnya para pedagang turun ke jalan, sehingga membuat lalulitas pejalan kaki terhambat. Bahkan, upaya pemerintah melakukan penertiban para pedagang di pasar induk kini sia-sia.
Anggota Komisi II DPRD Bondowoso, H.Zaki Imron Humaidi, menyesali kejadian tersebut. bahkan ia menunding DRD sebagai biang kaladinya. Karena DRD juga diduga berprofesi sebagai LSM.
“Seharusnya DRD itu mendukung upaya pemerintah, bukan malah bertentangan dengan kebijakan pemerintah,”ujar politisi PKB asal Dapil ll ini.
DRD dibentuk itu untuk membantu Pemerintah bukan menentang. DRD itu dibayar oleh Pemerintah bukan dari pasar induk. Sehingga H.imron menilai keberadaan DRD bukan memberikan solusi tapi menambah masalah.
“Ini kan yang diharapkan oleh DRD. Bahkan saya melihat DRD kerjasama dengan LSM, untuk menghancurkan tatanan yang sudah dirintis oleh pemerintah, kini keberadaan pasar Induk mulai carut marut,”tegasnya.
H Imron mengaku, tidak semua LSM hanya mencari-cari kesalahan, tapi banyak pula LSM yang betul-betul membantu pemerintah untuk membangun. Namun, akhir-akhir ini ada LSM berkolaborasi dengan anggota DRD.
“Saya minta kepada DRD mundur jadi tukang riset, mendingan jadi LSM, kalau perlu bubarkan saja, karena tak membantu pemerintah,”ketusnya. (sus)