JAKARTA – IndonesiaPos
Sebanyak 990 warga di daerah rawan terdampak erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah diungsikan. Pernyataan tegas ini, diungkapkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, Hadi Wijaya.
Hadi mengatakan, PVMBG telah menaikan status Gunung Semeru dua tingkat (level II dan level IV) dalam sehari. Status Gunung Semeru itu naik pada pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB, pada Rabu (19/11/1015).
“Pada pukul 16.00 WIB kita naikan dari level II (Siaga) dan berlanjut ke level IV (Awas) pukul 17.00 WIB. Hal ini dilakukan melihat luncuran awan panas guguran (APG) yang telah mencapai lebih dari 13 km,” kata Hadi dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Kamis (20/11/2025).
Tidak hanya itu, Hadi mengungkapkan, PVMBG juga telah merekomendasikan masyarakat sekitar Semeru tidak melakukan aktivitas. Tepatnya, masyarakat yang tinggal di kawasan Semeru dengan radius 8 km dari puncak atau pusat erupsi.
“Masyarakat harus mewaspadai zona sektoral sejauh 20 kilometer ke arah selatan-tenggara. Karena, berpotensi menjadi jalur aliran material vulkanik,” ucap Hadi.
Kemudian, Hadi meminta, masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar Semeru. Tepatnya, di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
PVMBG, katanya, terus melakukan pemantauan 24 jam melalui seismograf untuk memantau gempa vulkanik. Kemudian, PVMBG melakukan pengamatan visualultra satelit dan valuasi berkala.
“Selain APG, Gunung Semeru juga memiliki potensi bahaya lainnya, seperti banjir lahar dingin. Oleh karena itu, masyarakat memang harus segera diungsikan ke tempat lebih aman,” ujar Hadi.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ratusan warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dievakuasi ke pengungsian. Hal itu, guna menghindari potensi bahaya dari material vulkanik letusan Gunung Semeru.
Pernyataan itu, diutarakan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Ia mengatakan, ratusan warga tersebut berasal dari Desa Supit Urang, Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.
Sementara, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) resmi menutup total aktivitas pendakian Semeru. Penutupan pada Rabu sore itu, mengacu rekomendasi Badan Geologi Kementerian ESDM.
Pemkab Lumajang sendiri saat ini telah menutup akses Jembatan Gladak Perak. Sekaligus, mensterilkan seluruh jalur berpotensi terdampak APG.
