<

Atasi Kelangkaan Migor, DPRD Blitar Minta Pemerintah Lakukan Operasi Pasar

BLITAR, IndonesiaPos – Kelangkaan minyak goreng (Migor) di sejumlah daerah di Blitar Jawa Timur, menjadi perhatian serius. Bahkan, salah satu pimpinan DPRD kabupaten Blitar angkat suara.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Blitar Mujib, mengatakan, persoalan ini bukan hanya terjadi di kabupaten Blitar saja,  tapi persoalan ini sudah menjadi persoalan Nasional.

“Minyak goreng itukan industri yang memproduksi, bukan masyarakat yang membuat. Sebenarnya eronis sekali ketika Indonesia itu notabe penghasil CPO terbesar perkebunan kelapa sawit, tetapi kenapa minyak goreng menjadi langka. Ini tugas kita semuanya,”kata Politisi Gerindra ini.

Khusus untuk kabupaten Blitar, kata Mujib, harus ada langkah dari pemerintah daerah. Ia berharap,agar melakukan operasi pasar minyak goreng. Supaya kondisi yang sudah lama menjadi menjadi momok di masyarakat segera diatasi, apa lagi sebentar lagi menjelang bulan Ramadhan.

“Sebentar lagi bulan Ramadhan dan lebaran, sehingga kebutuhan minyak goreng pasti akan meningkat. Oleh karena itu, saya minta kepada pemerintah harus ada operasi pasar,”ucapnya.

Mujib menambahkan, pihaknya juga mendorong pemerintah pusat, karena faktanya Indonesia punya perkebunan sawit yang luar biasa besar.

“Kita ini juga salah satu negara yang memproduksi CPO yang besar. Ini menjadi eroni ada apa?, kemungkinan ada orang orang yang bermain di situ,  sehingga negara harus hadir dan mengambil langkah karena kelangkaan minak goreng ini sudah dilevel Nasional,”tandas Mujib.

Mujib berharap, harus ada koordinasi dengan Provinsi dan pusat, karena kelangkaan minyak goreng ini bukan hanya di kabupaten Blitar. Melalui dinas perdagangan dan perindustrian segera mengupayakan kondisi ini  agar tidak berlarut-larut.

Selain itu Pemerintah daerah diminta untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat, agar UMKM bisa memproduksi minyak goreng sendiri misalkan dari kelapa dan sebagainya.

“Tetapi itupun belum tentu bisa menyelesaikan masalah, karena masalah kita sekarang masih masa pandemi. Yang terpenting bagi saya operasi pasar itu harus terus menerus dilakukan,”tegasnya. (Lina)

BERITA TERKINI