Gedung SDN Tanah Baru 03 Depok Saat Dibongkar
DEPOK, IndonesiaPos.co.id
Dengan menggunakan alat berat dan mesin las, Bangunan Gedung SDN Tanah Baru 03 Depok dibongkar. Hingga berita ini dimuat, belum diketahui siapa kontraktor pelaksana kegiatan karena tidak memasang Papan Proyek dan Direksi Keet.
Salah seorang sumber di SDN Tanah Baru 03 Depok yang enggan disebutkan indentitasnya juga mengaku bahwa hingga saat ini tidak mengetahui nama perusahaan yang mengerjakan rehabilitasi pembangunan sekolah tersebut.
Menurut sumber, semestinya saat mulai pekerjaan sudah dipasang banner proyek agar masyarakat tahu bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang melakukan pembangunan dan penataan sekolah melalui pihak ketiga.
“Tidak tahu PT yang mengerjakannya. Seharusnya banner proyek sudah dipasang disini”, ujar sumber di lokasi pekerjaan, Selasa (17/9/2019).
Menuruntnya, pada tembok gerbang sekolah memang terpasang spanduk bertuliskan Rehabilitasi dan Penataan Lingkungan SDN Tanah Baru 03 Diawasi Oleh Dinas Perumahan & Permukiman Kota Depok. Namun, tidak diketahui sumber dana dan besarnya dana untuk pembangunan sekolah tersebut.
Pada spanduk dilokasi tersebut, bertuliskan juga logo Pemkot Depok dan 2 perusahaan, yakni Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok, PT. Intishar Berkah Globalindo dan PT. Bina Mitra Wahana. Meski begitu, tidak diketahui yang mana perusahaan melaksanakan kegiatan tersebut.
Terkait material hasil bongkaran gedung sekolah tersebut, Kepala UPTD SDN Tanah Baru 03 Depok mengatakan, pihaknya telah mengajukan kepada Dinas Pendidikan Kota Depok, untuk penghapusan aset, lantaran material aset Pemkot Depok yang dibongkar tersebut, sudah tidak layak pakai.
“Sudah diajukan kepada Disdik, untuk selanjutnya di proses kepada Disrumkim dan bagian aset,”tukasnya.
Dia memaparkan, semula jumlah ruang kelas sebanyak 12 lokal, bangunan gedung sekolah tersebut berlantai 3 berbentuk letter L, akan menjadi 24 lokal. Diharapkan, pembangunannya tidak hanya dibangun gedung saja, namun ada tamannya juga, agar sekolah tidak gersang.
Kepala UPTD mengaku, sejak awal tahun ajaran baru, siswa sekolah tersebut menumpang di Kampus Iblam, lantaran lelangnya telat jadi baru mulai dikerjakan sekarang. Maka dari itu, diminta agar pembangunannya tepat waktu, yakni selesai pada akhir tahun 2019, sehingga pada Januari 2020, siswa tidak numpang lagi, pasalnya kontrak sewa ruang kelas di Iblam hanya sampai bulan Desember 2019. (Rki)