<

Banggar DPRD Kabupaten Blitar Bahas Perubahan KUA PPAS APBD 2021 Bersama TAPD

BLITAR, IndonesiaPos

DPRD kabupaten Blitar menggelar rapat kerja (Raker) Badan Anggaran (Banggar) bersama TAPD, membahas perubahan KUA PPAS APBD kab Blitar tahun anggaran 2021.

Rapat dipimpin wakil ketua  DPRD kab Blitar H. Abdul Munib, S.IP didampingi wakil ketua Mujib, S.M

Usai rapat wakil ketua lll Mujib mengatakan, Secara maraton pihaknya telah melaksanakan rapat banggar yang membahas perubahan anggaran dari kemarin sampai pada hari ini. Karena pihaknya memiliki target rencana Paripurna yang akan segera dilaksanakan, untuk bisa membahas APBD tahun 2022. 

Pertimbangan ini kata Mujib, adalah kalau pembahasan ini sudah lancar maksimal untuk kegiatannya nanti segera bisa dilaksanakan. mengingat akhir tahun anggaran ini paling tidak serapannya harus maksimal.

BACA JUGA :

Komisi IV DPRD Blitar Ajak Masyarakat Gotong Royong Tangani Pandemi Covid-19

“Inilah kita marathon untuk rapat sampai pada hari ini insya Allah hari ini adalah hari rapat terakhir dengan demikian kita menunggu penjadwalan paripurna,”katanya.

Mujib menambahkan, paripurna itu sebenarnya sudah direncanakan di akhir bulan ini, tetapi karena pembahasan ini dirasa sudah cukup ada kemungkinan paripurna bisa majukan sehingga waktu berikutnya bisa diganti dengan rapat-rapat Pansus yang memang masih ada agenda lagi yaitu ada 3 pansus yang belum terselesaikan.

“Mudah-mudahan segera terselesaikan, harapannya untuk selesainya rapat pada hari ini yaitu pertama yang ini bisa menjadikan kecemasan bagi kita semua persoalan covid-19, agar pemerintah mempercepat vaksinasi atau menambah volume vaksinasi, lalu fokus kedua adalah melihat trend kemarin akan tetapi trendnya sudah menurun menurut informasinya demikian, kita akan menambah yang namanya tempat ruang isolasi terpadu ini kita sediakan di wilayah kecamatan Srengat,”kata Mujib.

“Terkait vaksin ini, tambah Mujib, harus bertambah volumenya karena kalau vaksinasi ini sudah dilakukan paling tidak 70-80% harapannya pandemi ini tidak seperti yang sekarang dirasakan. “Artinya kekebalan imun masyarakat sudah terjaga,” jelas Mujib. (Emi)

BERITA TERKINI