JEMBER – IndonesiaPos
Sejumlah pedagang pasar Patrang khawatir dengan kondisi pasar yang sudah tidak layak huni. Sebab, banyak atap bangunan yang hampir runtuh.
Diketahui, atap bangunan sudah banyak yang rapuh, bahkan ada pula yang jatuh sehingga terlihat lubang mengangah di atas. Padahal banyak lapak pedagang yang berada persis dibawahnya.
Kondisi Keberadaan pasar Patrang yang rusak ini sudah hampir 1 tahun tidak teratasi. Agar tidak tambah parah, para pedagang berinisiatif bergotong royong merenovasi atap dengan menggunakan dana urunan.
Itupun hanya seadanya mengingat pendapatan mereka dengan kondisi pasar yang rusak minim karena banyak pembeli yang merasa takut jika tertimpa atap.
Salah seorang pedagang pasar Patrang bernama Dd mengaku, banyak para pedagang yang merasa miris dengan kondisi ini. Selain dikhawatirkan jatuh menimpa lapak pedagang, padatnya aktifitas pembeli juga ditakutkan akan terjadi korban jika ada atap yang runtuh.
“Sudah hampir setahun ini kondisinya sangat memperihatinkan, banyak pembeli yang was-was membeli di pasar Patrang,”ujarnya.
Dirinya bersama beberapa pedagang pasar sudah pernah melaporkan kondisi ini kepada pihak OPD, namun belum ada tindakan lanjutnya.
“Agar tidak tambah parah, kita sering memperbaiki sendiri kerusakan yang ada dengan biaya urunan. Padahal setiap harinya kita membayar restribusi, namun pihak pengelola sepertinya tutup mata,”terangnya.
Pasar Patrang sendiri terakhir kali mendapatkan perawatan dari pemkab Jember sekitar 10 tahun yang lalu, itupun hanya perbaikan di depan saja, sedangkan kondisi dalam dan atap tidak pernah tersentuh pembangunan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember, Yulia, belum memberikan keterangan terkait bangunan pasar Patrang yang abruk tersebut. (Kik)