JAKARTA, IndonesiaPos – Pasca ancaman Presiden Joko Widodo, terkait reshuffle Kabinet beberapa waktu lalu, hingga kini semakin merebak.
Isu liar mengenai siapa yang akan masuk Kabinet Indonesia Maju itu ada salah satu nama besar menghiasi isu tersebut. Dia adalah Basuki Tjahaja Purnama atau karib disapa Ahok, Komisaris Utama (Komut) Pertamina.
Nama Ahok muncul sebagai calon Menteri Badan Usaha Milik Negara. Selain itu ada nama Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon Menteri Koperasi dan UKM, dan Soetrisno Bachir, yang isunya digadang sebagai calon Menteri Sosial Republik Indonesia.
Menanggapi isu Ahok bakal menempati posisi Menteri BUMN, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Baidowi mengatakan, jika melihat kinerja Ahok sebagai Komut Pertamina, jelas belum kelihatan.
Baidowi mengakui, posisi Ahok sebagai Komisaris Utama belum memberikan dampak kepada Pertamin, Ahok dinilai belum teruji jika langsung naik sebagai Menteri BUMN.
“Contohnya, harga BBM yang tidak turun meskipun harga minyak dunia turun. Walaupun itu otoritas direksi, lalu apa fungsi komisaris di situ dalam rangka pengawasan? Kami belum merasakan Ahok Effect di Pertamina,” sebut Baidowi kepada wartawan, Jumat (03/07/2020).
Namun, masalah pergantian Menteri, semuanya tergantung Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif. Baidowi meyakini, Jokowi memiliki parameter tersendiri yang cukup bisa diandalkan dalam memilih menteri-menterinya. “Itu hak prerogatif Presiden,”kata Baidowi.