JAKARTA, IndonesiaPos
Beredarnya video ajakan jihad dengan mengubah lafal azan, diduga menyusul pemanggilan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab atau HRS oleh Polda Metro Jaya, Jakarta terkait kasus dugaaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 dalam acara pernikahan putrinya dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dalam beberapa video terlihat sejumlah orang seperti hendak melakukan salat berjamaah. Namun, seorang yang sebagai imam kemudian mengumandangkan azan.
Namun, bacaan azan terdengar berbeda dari biasanya. Dimana lafadz “Hayya A’lasshalat” yang artinya mari menunaikan salat, diganti dengan “Hayya alal jihaad” yang artinya mari berjihad.
Saat imam membacakan lafadz tersebut, seluruh jamaah yang berada di belakanganya menjawa secara kompak dengan berteriak “Hayya alal jihaad” sambil mengepalkan tangan ke atas.
Sebagaimana diketahui, polisi telah mengirimkan surat pemanggilan kepada Rizieq dan menantunya, Minggu (29/11/2020) kemarin.
Dalam isi surat yang diserahkan oleh Ipda Rosadi dan diterima oleh Rinaldi selalu Kuasa Hukum Rizieq serta Sekretaris RW 04 tempat tinggal Rizieq, Lina itu juga meminta agar HRS membawa barang bukti apabila memilikinya.
“Apabila memiliki dokumen atau barang bukti yang berkaitan dengan perkara tersebut harap dibawa. Pamanggilan Habib Rizieq dalam perkara ini untuk yang pertama kalinya,”katanya.
Sementara itu, menanggapi viralnya video itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas meminta umat Islam tidak mudah terprovokasi.
“Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi,” tegasnya, seperti dilansir rri.co.id.
Menurut Robikin, Agama Islam jelas-jelas telah melarang keterpecahan-belahan, serta memerintahkan umat untuk bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat.
“Dalam negara bangsa yang telah merdeka seperti Indonesia, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional. Apa itu? Mewujudkan perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga serta menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab,”tegasnya.