JEMBER, IndonesiaPos
Tak lama berselang pasca menerima pengaduan KH. Saiful Ridjal (Gus saif) terkait pelecehan terhadap Dewan, anggota badan Kehormatan DPRD Jember langsung menggelar rapat internal. Hasilnya semua anggota BK DPRD sepakat untuk melaporkan kepala Badan Pengelolaan dan Aset Daerah (BPKAD) pemkab Jember, Penny Artha Medya ke aparat Penegak Hukum (APH)
Ketua BK DPRD Jember saat menggelar jumpa pers mengungkapkan, dari sejumlah anggota BK yang hadir, semuanya sepakat untuk mengangkat persoalan dugaan penghinaan terhadap institusi DPRD Jember ke ranah hukum.
Menurutnya, apa yang dilontarkan Penny sudah tidak sesuai dengan etika birokrasi, apalagi pernyataannya ditujukan kepada lembaga institusi Dewan ” sekelas badan tidak sepatutnya melecehkan DPRD. Karena status kedudukan DPRD sama dengan bupati dalam tataran pemerintahan, “ujarnya.
Mengenai Hasil rapat internal BK, semua anggota sepakat untuk melaporkan Penny ke APH dan sudah dibuatkan draf untuk disetujui ketua DPRD Jember.
” Tinggal tunggu kebijakan dari ketua DPRD. sedangkan Draf laporannya masih dibuat oleh sekretaris dewan, “tambahnya.
Namun yang pasti, laporannya akan dikirimkan hari ini juga. ” laporannya segera kita kirimkan, kalau bisa hari ini juga, agar tidak basi, “tegasanya.
Senada dengan Hamim, Sunardi legislator Gerindra mengaku, bukan hanya tersinggung, namun merasa terpukul.” dengan adanya pernyataan tersebut, maka wajib untuk diproses hukum. Karena lebih parah dari pernyataan sikap bupatii” ujarnya.
Lebih lanjut menurut Sunardi, pernyataan tersebut masuk dalam kategori perbuatan tidak menyenangkan. ” harapannya kepada penegak hukum untuk memproses seadil-adilnya. Sebab kita tidak melihat institusinya, tapi perorangannya,”tambahnya.
Jika ternyata ada permintaan maaf maka secara pribadi kita maafkan, namun Secara hukum prosesnya harus tetap jalan. ” Jika etikanya bagus, seharusnya tidak seperti ini pernyataannya, “ungkapnya dengan nada kecewa. (why)
