<

BNI Bondowoso Kembali Salurkan KUR Porang

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Guna menggenjot roda perekonomian dari sektor pertanian, Pemerintah meminta pengembangan komoditas pertanian senantiasa diperluas. Porang, menjadi salah satu komoditas pertanian yang diminta dikembangkan secara serius tersebut.

Komoditas porang dipandang memiliki potensi pengembangan yang sangat besar. Bahkan, pamor porang belakangan tengah naik daun. Selain dikenal akan beragam manfaatnya untuk kesehatan, harganya pun kini cukup tinggi di pasaran.

Berkenaan dengan hal itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI ikut melakukan inisiasi pembiayaan bagi petani yang ingin melakukan budidaya porang, dimana saat ini komoditas porang menjadi salah satu produk unggulan pertanian yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan salah satu alternatif penghasilan baru bagi para petani di Kabupaten Bondowoso.

BACA JUGA :

DPRD Ungkap Hutang Petani Porang di Bondowoso Mencapai Rp.5,7 Miliar

Oleh sebab itu, BNI Bondowoso bersama Dinas Pertanian bersinergi untuk membiayai Petani Porang. Pemimpin BNI KCP Bondowoso Lucky Perdana Y menuturkan alasan mengapa perusahaan melakukan Budidaya Porang di kabupaten Bondowoso.

Alasan pertama, terkait potensi dunia untuk bahan baku porang yang masih sangat tinggi sebagai bahan baku subsitusi. Kedua, pangsa pasar ekspor yang masih berpotensi luas diantaranya seperti negara China, Jepang, Korea dan Eropa. Ketiga, Pemerintah juga mencanangkan melalui Kementan bahwa komoditi porang ini merupakan salah satu unggulan produk pertanian Indonesia.

Serta keempat, lokasi daerah Kabupaten Bondowoso yang sangat mendukung dan berpotensi untuk ditanami tanaman porang baik dari unsur tanah, kesuburan, ketinggian tanah dan iklim. Kelima, terdapat ekosistem melalui Stake Holder (Petani, Kelompok Petani, Pemerintah Kabupaten Dhi. Dinas Pertanian, Perbankan, Offtaker) untuk mendukung terhadap berjalannya budidaya porang. Keenam, budidaya Porang banyak mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dan sebagai salah satu komoditi unggulan baru bagi petani, serta strategi pemulihan ekonomi nasional ditengah pandemi.

Menambahkan, Pemimpin Cabang Jember yang membawahi BNI KCP Bondowoso M. Fardian Harbani mengungkapkan mekanisme teknis KUR Budidaya Porang sesuai dengan ketentuan yaitu KTP Suami Istri, Surat Nikah, KK, SPT lahan atau bukti sewa lahan, Petani Garap atau Petani Pemilik Lahan minimal 6 bulan, serta mekanisme pencairan ke rekening petani untuk digunakan sesuai peruntukannya yang dibagi menjadi 3 Tahap yaitu; Tahap 1 untuk Biaya penggarapan lahan dan Pemupukan, Tahap 2 untuk Pembelian Bibit dan Tahap 3 untuk biaya Pemeliharaan dan Panen.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso melalui Kepala Dinas Pertanian Kab. Bondowoso Hendri Widotono turut mendukung budidaya Porang melalui KUR. Pihaknya langsung melakukan FGD pada tanggal 3 September 2021, untuk menangkap peluang terhadap komoditi baru ini yang mendatangkan keuntungan dengan tema “FGD  Pengembangan Porang di Kabupaten Bondowoso” yang dihadiri oleh Dinas Pertanian, ADM Perhutani, BNI, Ketua Kelompok Tani dan Asosasi Porang Bondowoso serta perwakilan anggota dewan DPRD komisi 2. 

Adapun dalam pertemuan tersebut, Dinas Pertanian mendukung penuh dalam mengawal teknis budidaya penanaman Porang sampai dengan mengasilkan bibit yang bersetifikasi. Perhutani juga mengawal dari sisi pemanfaatan lahan perhutani yang lebih produktif.

Pemimpin BNI Wilayah 18 Beby Lolita menyampaikan, perusahaan senantiasa mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) yang menginginkan pembiayaan KUR Porang sesuai dengan aturan dan juklak yang ditentukan untuk meningkatkan penghasilan dan perekonomian masyarakat. Adapun hingga Agustus 2021, total pembiayaan KUR Porang BNI Wilayah 18 berjumlah Rp74,9 M dan untuk Kabupaten Bondowoso berjumlah Rp5,7 M untuk 117 petani di 5 Kelompok Tani atau Asosiasi.(eko)

BERITA TERKINI