JAKARTA-IndonesiaPos
Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek sebuah rumah di Jalan Cingised Komplek Perumahan Pemda RT 03 RW 04 Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (23/2/2020), sekitar pukuyl 16.00 WIB.
Penggerebekan dilakukan sebab diduga tempat tersebut dijadikan pabrik narkoba PCC. Operasi dipimpin langsung Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari.
BNN di lokasi mengamankan enam orang yang diduga pelaku di dalam rumah yang letaknya sedikit terpencil, petugas menemukan beberapa mesin untuk membuat pil serta bahan baku. “Sekitar jam 16.00 Wib, dari BNN ke saya. Saya juga ga nyangka rumah itu dipakai pabrik narkoba,”ungkap Ketua RT 3 Leni (46), di lokasi kejadian.
Ia juga mengatakan, lokasi rumah yang diduga dijadikan pabrik tersebut memang sedikit terpencil. Jarang orang melalui jalan tersebut. “Sepi, sih. Setiap hari juga sepi tidak ada kelihatan aktivitas,” imbuhnya.
Hingga saat ini, BNN terus melakukan penyelidikan untuk pengungkapan pelaku lain serta menemukan barang bukti lainnya. Namun petugas masih melakukan pemeriksaan dan penggeledahan tempat yang diduga sebagai pabrik narkoba.
“Ada empat rumah yang dicurigai. Keempat rumah itu menurutnya terhubung satu dengan lainnya. Kalau dilihat ini, empat rumah ini, satu dua tiga di belakang ada satu rumah lagi, semuanya terhubung. Jadi dugaan kita bahwa empat rumah ini merupakan satu kesatuan untuk kegiatan produksi pil yang kita duga narkoba,” ungkap Arman di lokasi penggerebekan.
Menurutnya, desain empat rumah yang yang terkoneksi tersebut, sudah disiapkan pelaku, untuk situasi mendesak. Ini bukan secara kebetulan, tapi itulah didesain sedemikian rupa untuk mengaburkan jika sewaktu-waktu ada petugas dan juga untuk memudahkan mereka (pelaku) berpindah-pindah pada saat ada sesuatu kejadian yang darurat.
Selain itu juga ungkap Arman, pihaknya menemukan dua mesin pencetak pil yang cukup besar beserta bahan baku berbentuk bubuk (powder) dan cair. Petugas juga menemukan jutaan butir pil yang sudah dikemas dan siap edar. Enam orang yang diduga terlibat, juga masih diamankan dan menjalani pemeriksaan di lokasi penggerebekan.
“Bahan-bahan siap cetak ini cukup banyak. Namun yang kita lihat sebagai hasil sudah siap edar dan dikemas dalam kotak-kotak yang terbungkus rapih ada 25 kotak, berisi kurang lebih dua juta pil,” jelasnya.
Arman juga menjelaskan, penggerebekan pabrik di Bandung ini berawal dari informasi adanya pengiriman narkoba dari wilayah Kota Bandung, ke beberapa daerah di Indonesia. Berbekal informasi tersebut, lanjut Arman, pihaknya kemudian mendalami yang akhirnya mencurigai tempat di wilayah Kota Bandung.
“Tadi sore sekitar pukul 17.00 Wib, anggota gabungan melakukan penggeledahan dan sekaligus penggerebegan dan pada saat itu menangkap dua orang yang kita curigai terlibat dalam aktivitas ilegal ini,” jelasnya.
“Saat ini petugas laboratorium BNN sedang dalam perjalanan. Dan mungkin sepanjang malam ini kita akan bekerja untuk melakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan, baik yang tersisa maupun yang sudah diproduksi supaya hasilnya akurat,”pungkasnya.