<

BP Besuk Sosialisasi Program Tanaman Tumpangsari di Desa Penang

BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id

Koordinator Balai Penyuluhan (BP) Besuk Kecamatan Klabang setiap pekan mengadakan rapat koordinasi perihal program Pertanian di wilayahnya.

Namun untuk saat ini BP Besuk mengadakan penyuluhan program prioritas Kementan RI terkait tanam bibit tumpangsari di Desa Penang kecamatan Botolinggo.

Bertempat di Rumah Ketua Gapoktan desa Penang, Ansori, Koordinator BP, H Sahroni di dampingi Mantri Yudi Arif dan PPL Samsul fausi juga PPL lainnya mengatakan, tanaman tumpangsari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Kamis, (31/10/2019)

Menurutnya, tumpangsari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah.

Hal ini dikenal sebagai double cropping. Karena penanamannya dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan kedelai atau jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai tumpang gilir (relay cropping),”imbuhnya.

Dengan demikian, kata Sahroni, pola penanaman tumpangsari dapat memaksimalkan lahan dibandingkan pola monokultur,  karena hasil panen pada lahan tidak luas bisa beberapa kali dengan usia panen dan jenis tanaman berbeda.

Dengan begitu petani akan mendapat hasil jual yang saling menguntungkan atau menggantikan dari tiap jenis tanaman berbeda dan,sedangkan risiko kerugian dapat ditekan karena terbagi pada setiap tanaman,”terangnya.

Sahroni menambahkan, seperti penggunaan pupuk majemuk dalam tumpangsari lebih menguntungkan karena lebih murah dibandingkan dengan pupuk tunggal dan pemakaiannya hanya sekali.

“Namun sistem teknologi model tersebut masih sedikit orang yang melaksanakannya, maka dari itu kami bersama teman petugas penyuluh pertanian yang lain tidak segan-segan memberikan arahan kepada petani,”pungkasnya (sus)

BERITA TERKINI