BONDOWOSO, IndonesiaPos
Beberapa tahun belakangan ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi tertentu, yang menuai tanggapan beragam dari masyarakat.
Meski terbilang kontroversial, kebijakan ini ternyata menjadi tren yang banyak dilakukan oleh negara-negara di dunia. Sehingga Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menargetkan pelaksanaan Kartu Tani dalam penyaluran distribusi dana untuk subsidi pupuk efektif berjalan pada 2020 di sejumlah provinsi.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR, Sarwo Edhy menyebutkan bahwa sosialisasi penggunaan Kartu Tani telah dilakukan sejak 2018 di wilayah Bali, Jawa dan Nusa Tenggara.
Saat ini Sosialisasi pengurangan subsidi pupuk 50% oleh Pemerintah Pusat di lakukakan oleh Koordinator BP Pertanian Besuk-Klabang H Sahroni kepada Gapoktan di 4 wilayah kecamatan di antaranya Klabang, Botolinggo, Prajekan dan Cermee. Rabu, (22/1 /2020)

“Ini kita lakukan menindak lanjuti surta keputusan kepala dinas pertanian Bondowoso tentang sosialisasi pengurangan Pupuk bersubsidi,”kata Sahroni.
Menurutnya,sosialisasi ini sangat perlu agar petani paham terhadap kebijakan pemerintah pusat untuk melaksanakan program pupuk organik yang tidak kalah hasilnya dengan pupuk berbahan kimia.
“Memang di akui banyak keluhan dari petani terkait pertumbuhan tanaman dan hasil produksi juga kelangkaan pupuk,namun kita sebagai PPL harus terus berupaya agar petani paham dan melaksanakan petunjuk pusta,”imbuhnya. (sus)