PAMEKASAN,IndonesiaPos
Menanggulangi bencana merupakan kewajiban bersama seluruh komponen bangsa. Mulai dari bidang pemerintah, dunia usaha, komunitas masyarakat, media dan akademisi.
Semua komponen itu mutlak harus bergerak bersama dalam mitigasi dan tanggap darurat sebagai suatu gerakan sinergis pentaheliks. Sebagai unsur utama, kesiapan komunitas dan masyarakat merupakan subjek pengurangan resiko bencana terutama di Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020).
Nah, semangat inilah yang diusung oleh Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan atau PK BPBD Provinsi Jawa Timur, untuk mensinergikan ratusan Relawan se Jatim dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan selama 2 hari di Hotel Singgasana, Gunung Sari Surabaya, Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Kabid PK BPBD Jatim, Gatot Soebroto menyampaikan bahwa rakor kali ini, untuk mensinergikan relawan dengan semangat gotong royong dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur. Sehingga diharapkan semua komponen pentahelik dapat selaras dan padu dalam kebencanaan. Baik, itu dari unsur relawan SRPB Jatim, maupun gerakan FPRB Jatim.
“Dengan adanya informasi terkait bencana tsunami dari ITB, dan BMKG yang menginfokan akan adanya fenomena Lanina. Sehingga, melalui pertemuan ini diharapkan semua pihak dapat mengetahui terkait dengan antisipasinya dalam keadaan pandemi,” terangnya kepada para relawan yang hadir.
Hal ini dirasa perlu berkoordinasi, sebab akan ada beberapa hali yang berbeda dalam Penanganan bencana saat diselimuti pandemi covid 19. Alhasil, saat ada di lapangan semua komunitas tahu apa yang akan dilakukan dan tidak tumpang tindih.
“Anda semua adalah pahlawan, relawan menjadi unsur penting dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur. BPBD tanpa relawan tidak akan maksimal dalam bergerak,” tukasnya. (an/hen).