BONDOWOSO – IndonesiaPos
Sejumlah santri dari berbagai pondok pesantren mendeklarasi dukungan untuk pasangan Ra Hamid-Ra As’ad (RAHMAD) di Pilkada Bondowoso.
Barisan Santri Reborn (BSR) ini deklarasi di salah satu rumah makan di Bondowoso, Rabu (11/9/2024).
Relawan BSR inin terdiri dari alumni berbagai pondok pesantren, baik ponpes yang ada di Bondowoso maupun di luar daerah.
Ketua BSR, Yondrik mengatakan, banyak relawan RAHMAD dari berbagai versi masing-masing. Ini terjadi karena hati mereka tergerak dan digerakkan oleh Sang Pencipta.
“Gerakan BSR ini, tidak lain untuk membahagiakan para ulama yang telah mendorong pasangan RAHMAD maju Pilkada Bondowoso,”ujar mantan anggota DPRD Bondowoso ini.
Menurunya, tidak sedikit santri yang tidak ikut perintah gurunya. Sebab, perintah gurunya A sampai ke bawah jadi C.
“Oleh karena itu, BSR adalah santri pilihan yang ikut petuah guru. Apalagi RAHMAD didukung pesantren-pesantren besar seperti Genggong, Nurul Jadid, Sukorejo, Wali Songo, dan sejumlah pondok pesantren yang ada di Bondowoso,”tegasnya.
Politisi partai Golkar ini mengemukakan, politik itu hanya urusan dunia. Tetapi keinginan para ulama adalah cita-cita akhirat. Apalagi pondok pesantren sudah bersatu, maka jangan sampai politik memecah belah pondok pesantren.
“Maka dari itu, RAHMAD adalah representasi keinginan para masyaikh,”tegas dia.
Yondrik juga mengungkapkan, banyak pencatutan terhadap nama pondok pesantren oleh lawan RAHMAD. Namun tidak masalah, karena yang terpenting alumninya tetap solid memenangkan pasangan RAHMAD.
“Kita akan terus menyatukan persepsi dalam memenangkan RAHMAD,”imbau dia.
Sementara bakal calon bupati KH Abd Hamid Wahid (Ra Hamid) mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih pada BSR.
Ra Hamid merasa terharu, sebab semestinya mereka beraktivitas tapi mau menyempatkan hadir demi rasa peduli terhadap nasib Bondowoso.
“Saya dan Ra As’ad ditugaskan mengikuti kontestasi, dengan titik pandang harapan yang disampaikan masyaikh,”terang dia.
Namun untuk menang di Pilkada ini kata dia, butuh kebersamaan dan kekompakan. Oleh karena itu, harus satu hati, satu tujuan dan harapan.
Tidak hanya pernyataan sikap, niat baik ini kemudian akan diikuti dengan amal dan gerakan. Sebab kemenangan tergantung kekompakan bersama.
“Karena yang akan memilih adalah masyarakat. Mari bulatkan tekad dengan cara dan kemampuan masing-masing,”kata dia.
Ra Hamid menambahkan, jika dirinya ditakdir jadi bupati maka kepemimpinannya harus dikawal bersama.
“Sesuatu harus diperjuangkan bukan hanya kemenangan, tetapi setelah berhasil menang,”imbuhnya.