IndonesiaPos
Ketika Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, statement pertamanya di depan Publik cukup menarik. Iraj menyampaikan bahwa virus Corona adalah virus yang demokratis. Bisa menyerang siapa saja. Miskin ataupun kaya.
Sebuah ungkapan yang diikuti dengan kenyataan bahwa Wakil Perdana Menteri Iran, Masoumeh Ebzekar dan beberapa jajaran menteri dan puluhan anggota DPR Iran terinfeksi virus Corona, sementara jumlah masyarakat awam di Iran tercatat paling banyak terinfeksi virus Corona di luar Kota Wuhan, Tiongkok.
Jumat siang, publik internasional juga dikejutkan dengan informasi bahwa istri PM Kanada, Justine Treaudeau, juga terinfeksi virus Corona Baru. Sebelumnya, seorang Menteri di Inggris juga diumumkan positif terinfeksi Corona. Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump juga didesak untuk mengikuti rangkaian tes Corona baru.
Kian hari, informasi pejabat publik yang terinfeksi virus Corona menjadi tidak mengejutkan lagi. Semakin membiasa, seiring dengan pemahaman masyarakat bahwa Corona baru bisa menyerang siapa saja. Pejabat ataupun rakyat. Justru pejabat publik punya potensi terinfeksi Corona lebih besar. Dengan mobilitas tinggi, pertemuan dengan banyak orang dari berbagai tempat, justru membuat para pejabat publik rentan serangan virus. Sudah beberapa kali diekspose, penularan terjadi setelah sebuah pertemuan yang dilakukan para pemimpin negara.
Sungguh ironi. Para pengambil kebijakan tertinggi, justru yang paling rentan terinfeksi. Bagaimana tidak, dengan mobilitas tinggi, dari satu tempat/negara ke tempat/negara lain, jumpa atau berkumpul dengan banyak orang berbeda tiap harinya. Tentu akhirnya – para pemimpin dunia, bekerja di wilayah berbahaya.
Kalau tidak ada strategi bersama yang mumpuni, bisa-bisa dalam hari-hari ke depan kita akan dipenuhi dengan berita para pemimpin dunia yang terinfeksi Corona. Selayaknya para pemimpin dunia, ikhlas, patuh dan juga melaksanakan protap kesehatan yang sering mereka anjurkan kepada publik. Jika perlu, dalam bekerja mereka harus dilengkapi dengan peralatan dan perlindungan khusus, karena masuk kategori rentan terinfeksi dan juga berpotensi menyebar virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.
Dalam kondisi hari ini, para pemimpin tidak cuma harus berfikir melindungi masyarakatnya dari Corona baru, tapi juga penting melindungi diri sendiri. Karena Corona Baru tidak memilih mana pejabat, mana rakyat. (Oleh : Weny Zulianti)