<

Densus 88 Kembali Ringkus 18 Terduga Teroris

Members of the anti-terror police arrive at the village of Batu Rengat, where police exchanged fire with suspects in a house in Bandung, West Java province May 8, 2013. Indonesian anti-terror police arrested a man and killed three others, allegedly suspected terrorists, after a shoot out in a rented house, local television reported on Wednesday. REUTERS/Yurri Erfansyah (INDONESIA - Tags: CRIME LAW)

JAKARTA, IndonesiaPos

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri telah mengamankan 18 terduga teroris dalam perkara Bom Gereja Katedral Makassar.

Kepala Biro (Karo) Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, selain belasan terduga teroris itu, pihaknya juga mengamankan sang pembuat bom yang tergabung dalam Kelompok Villa Mutiara.

“Telah diamankan sampai siang hari ini 18 yang diduga terlibat di dalam kasus Gereja Katedral di Makassar khususnya ini kelompok Villa Mutiara. Sudah 18 dan salah satu otak pembuat bom,” kata Rusdi di Mabes Polri, Kamis (1/4/2021)

“Kasus tetap dikembangkan terus, diusut. sehingga betul-betul kelompok Villa Mutiara ini bisa dituntaskan,” tambah Rusdi.

Rusdi menyebut banyak pelaku terduga teroris yang memiliki identitas dalam kelompok millenial. Kelompok Milenial itu ditemukan juga dalam kelompok teroris yang ada di Villa Mutiara.

“Iya, di Makasaar ada yang berumur milenial dan ada juga yang paruh baya, tapi kelompok-kelompok milenial ada di Villa Mutiara itu,” tutur Rusdi.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021)

Rusdi menyebut seorang terduga teroris yang ditangkap berinisial I (46), berkaitan dengan bom bunuh diri Makassar. Kendati demikian, Densus 88 masih mendalami perannya.

“Laki-laki berinisial I ini adalah kelompok JAD Villa Mutiara berkaitan dengan bom bunuh diri beberapa waktu lalu,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Menurut Rusdi, Densus 88 juga melakukan penangkapan di Jawa Timur. Namun, dua teroris tersebut tidak berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar meski sama-sama kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

“Kemudian di Jawa Timur ditangkap dua orang, satu berinisial NM (45) di Tulungagung dan LAM (25) di Nganjuk,” ujar Rusdi.

Dari keduanya, disita barang bukti berupa dua senjata api (senpi), laptop, telepon genggam, dan buku tentang fiqih. Dijelaskan Rusdi, usai peristiwa bom bunuh diri di Makassar, Densus 88 telah menangkap belasan terduga teroris, delapan di antaranya terkait kelompok JAD Villa Mutiara. Lalu, empat di Jakarta dan Bekasi, lima di Bima NTB, dan dua di Jawa Timur.

BERITA TERKINI