JEMBER, IndonesiaPos – Derita Siti Fauziyeh dan keluarganya, TKI asal desa Lembengan Kecamatan Sukowono semakin mengenaskan, pasalnya dengan kondisi kesehatannya yang semakin hari semakin parah, ternyata hingga kini tidak bisa pulang.
Siti Fauziyeh yang menderita pembengkakan pada perut dan kakinya terpaksa harus menanggung derita di negeri tetangga Malaysia tanpa ada kepastian kapan bisa dipulangkan. Ia menderita sakit sejak pertengahan November 2019 lalu.
Anak Siti Fauziyeh yang bernama Siti Fausiyah saat ditemui IndonesiaPos Sabtu 19 Juli 2020 menyatakan harapannya kepada beberapa pihak. Ia berharap pemerintah khususnya disnaker Provinsi yang berupaya sekuat tenaga untuk memulangkan Siti Fauziyeh dengan mengirimkan surat ke Duta besar RI dikuala lumpur dan kepada Khofifah selaku gubernur Jawa Timur agar bisa membawa ibunya pulang.
” Harapan saya kepada disnaker khususnya disnaker provinsi serta gubernur agar bisa memulangkan ibu saya,”ungkapnya dengan wajah sedih.
Kesedihan tersebut nampak dari ungkapan Siti Fausiyah yang mengaku sudah dimintai tanda tangan dari perangkat desa hingga kecamatan untuk memproses kepulangan ibunya namun hasilnya hingga kini belum ada.
Siti Fausiyah juga mengaku sudah pernah mendatangi kantor disnaker Jember untuk menanyakan perkembangan proses pemulangan ibunya, namun hingga kini tidak jelas.
“Sekitar bulan Juni lalu saya pernah menanyakan perkembangan proses ibu saya, jawaban pihak disnaker akan menghubungi saya jika ada perkembangan,”ujarnya.
Malahan pihak disnaker hanya meminta dirinya untuk bersabar, “Sabar dulu ya,” sambungya singkat saat menjelaskan sikap dari pihak disnaker Jember.
Tidak puas dengan jawaban tersebut, dirinya berkirim surat ke bupati Faida namun tetap saja tidak ada tanggapan. Dengan dasar tidak ada respon dari bupati Faida itulah yang membuatnya kemudian berkirim surat kepada Gubernur Jawa Timur.
Hal ini bertolak belakang dengan sikap Bupati Faida saat Jember membantu kepulangannya jenasah TKI dari Kuala Lumpur pada (12/6/2018) lalu. Ketika itu, Bupati menjemput sendiri jenazah TKI tersebut.
Keberangkatan Faida pada waktu itu didasari karena dia menilai bahwa proses pemulangan jenazah TKI asal Klompangan Ajung tersebut bertele-tele dan tidak segera tertangani.
Seperti dikutip dari salah satu media online, Bupati Jember, Jawa Timur, Faida MMR, mengurus langsung pemulangan jenazah TKI asla daerahnya, Amintyas Wahyudi, 30. Korban meninggal karena infeksi virus di otaknya, dan jenazahnya tertahan di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia karena kekurangan biaya.
“Setelah kami melunasi biaya perawatan, pemulangan jenazah akan dipercepat. Saya sudah tiba di rumah sakit di Kuala Lumpur untuk mengurus semuanya,” ujar Faida, Selasa (12/6). (Why)