<

Diduga Tak Transparan, Ada Apa Dengan Pembangunan Oplah Pertanian Karanganyar?

JEMBER –IndonesiaPos

Proyek optimalisasi Lahan (Oplah) pertanian bantuan pusat berupa pembangunan irigasi perpipaan di desa Karanganyar 2025 berpotensi rugikan negara. Pasalnya hingga kini tidak ada papan nama kegiatan yang terpampang dalam kegiatan tersebut. Parahnya lagi penanggung jawab kegiatan pengerjaan proyek tersebut terkesan “menutup” diri.

Sejumlah awak media yang mendatangi lokasi pengerjaan oplah pada Senin (20/10/2025) hanya mendapati sejumlah pekerja. Sedangkan penanggung jawab dilapangan tidak terlihat.

Mereka terlihat kebingungan saat dikarifikasi media terkait berapa besar anggaran kegiatan tersebut , dan bagaiman mekanisme pekerjaannya. ” Saya tidak tahu mas, silahkan tanya bos saya. Saya hanya pekerja disini ,”ujarnya.

Mereka hanya meyebut salah seorang berinisial Mrj yang diduga sebagai orang yang mengerjakan proyek tersebut. Namun sayangnya Mrj mengelak kalau dirinya yang melaksanakan proyek itu.

Proyek yang disebut-sebut menelan anggaran hingga kurang lebih Rp.500 juta tersebut hanya diakui turun ke kelompok sekitar kurang lebih Rp.100 juta Pernyataan ini muncul saat media mengkonfirmasi Mrj via panggilan telepon. “Anggaran yang turun hanya kurang lebih Rp.100 juta,” ungkapnya.

Selain itu dirinya tidak menjelaskan secara rinci berapa anggaran yang direncanakan, dirinya hanya mengaku pemilik lahan. ” Saya hanya pemilik lahan yang digunakan untuk kegiatan pengadaan oplah tersebut. Ada 2 lahan milik saya yang digunakan, kedua lokasinya bersebelahan.

Sebelumnya, Joko Nurcahyo, S.TP, Analis Prasarana dan Sarana Pertanian Ahli Muda DTPHP Kabupaten Jember saat melakukan sosialisasi Oplah pertanian yang dihadiri oleh seluruh Koordinator BPP dan PPL se-Kabupaten Jember. menyampaikan bahwa usulan program Oplah untuk tahun 2026 sudah dapat mulai diajukan dari sekarang.

Salah satu langkah strategis yang ditekankan adalah pembentukan Unit Pelaksana Kegiatan Kelompok ( UPKK ) di setiap kelompok tani. UPKK ini nantinya bertugas mengajukan pembukaan rekening untuk mendukung kegiatan kelompok dalam program Oplah. Terkait penentuan lokasi dan peserta, dilakukan pendekatan CPCL ( Calon Petani Calon Lokasi ) di beberapa kelompok tani.Selain itu, telah dilakukan Survey and Investigation Design ( SID ) (Kik)

 

 

 

 

BERITA TERKINI

IndonesiaPos